NASA Deteksi Adanya Uap Air di Bulan Jupiter
CALIFORNIA, iNews.id - NASA telah mengkonfirmasi keberadaan uap air di salah satu Bulan Jupiter, Europa. Badan antariksa mendeteksi bentuk-bentuk uap air seperti plume di atas permukaan es Europa.
Penelitian menunjukkan bulan melepaskan lebih dari 5.000 pon air per detik, cukup untuk mengisi kolam renang Olimpiade hanya dalam beberapa detik. Temuan juga menghidupkan kembali teori lama samudera besar tersembunyi di bawah cangkang beku.
Dengan dugaan berlimpahnya air hangat dan cair di bawah cangkang es tebal, bulan dianggap sebagai kandidat teratas oleh NASA terkait kehidupan di solar system body lain selain bumi. Dan, temuan baru bisa mengungkap lokasi lautan asing yang besar ini.
Dikutip dari Daily Mail, Kamis (21/11/2019), temuan dibuat oleh tim peneliti internasional yang dipimpin Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland. Peneliti menggunakan teleskop terbesar di dunia untuk mengukur uap yang mengalir ke luar dari Europa.
NASA bukan pertama kalinya membahas kemungkinan uap air di bulan Jupiter. Sebab, tahun lalu peneliti yang terlibat dengan misi Galileo mengungkap pesawat luar angkasa mungkin telah terbang melewati plume sekitar 20 tahun lalu.
Para peneliti mampu menghasilkan bukti yang memperkuat dugaan. Tim berhasil mendeteksi sinyal samar uap air hanya sekali selama 17 malam yang mereka amati antara 2016 dan 2017.
Melihat Bulan Europa dari Observatorium Keck, para ilmuwan melihat molekul-molekul air di hemisphere terkemuka Europa atau sisi bulan yang selalu menghadap ke arah orbit bulan di sekitar Jupiter. Para ilmuwan menggunakan Near-Infrared Spectograph (NIRSPEC) yang mengukur komposisi kimia atmosfer planet melalui cahaya infrared yang dipancarkan atau diserapnya.
Molekul seperti air memancarkan frekuensi spesifik cahaya infrared saat mereka berinteraksi dengan radiasi matahari. Sejauh ini para ilmuwan belum bisa menemukan liquid water, tapi mereka berhasil mendeteksi adanya uap air.
“Unsur kimia penting dan sumber energi, dua dari tiga persyaratan untuk kehidupan, ditemukan di seluruh tata surya. Tapi yang ketiga, liquid water, agar sulit ditemukan di luar Bumi. Ketika para ilmuwan belum mendeteksi liquid water secara langsung, kami telah menemukan hal terbaik berikutnya yakni air dalam bentuk uap,” kata seorang ilmuwan planetary NASA Lucas Paganini.
Editor: Tuty Ocktaviany