NASA Diminta Bikin Zona Waktu untuk Bulan, Ini Fungsinya
JAKARTA, iNews.id - Gedung Putih menerbitkan memo kebijakan yang mengarahkan NASA membuat standar waktu baru untuk Bulan pada 2026. Coordinated Lunar Time (LTC) akan menetapkan referensi waktu resmi.
Referensi waktu resmi akan membantu memandu misi Bulan di masa depan. Ini terjadi karena perlombaan antariksa abad ke-21 muncul antara Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, dan Rusia.
Memo mengarahkan NASA untuk bekerja sama dengan Departments of Commerce, Defense, State, and Transportation untuk merencanakan strategi penerapan LTC pada 31 Desember 2026. Kerja sama internasional juga akan berperan, terutama pada penandatangan perjanjian Artemis.
"NASA, perusahaan swasta, dan badan antariksa di seluruh dunia meluncurkan misi ke Bulan, Mars, dan sekitarnya, penting bagi kita untuk menetapkan standar waktu angkasa demi keamanan dan akurasi," tulis OSTP Deputy Director for National Security Steve Welby, sebagaimana dikutip dari Engadget.
Menurut Gedung Putih, definisi waktu yang konsisten di antara operator di luar angkasa sangat penting demi keberhasilan kemampuan kesadaran situasional luar angkasa, navigasi, dan komunikasi, yang semuanya dasar untuk memungkinkan interoperabilitas di seluruh pemerintah AS dengan mitra internasional.
Teori relativitas Einstein menyatakan waktu berubah relatif terhadap kecepatan dan gravitasi. Mengingat gravitasi Bulan yang lebih lemah (dan perbedaan pergerakan antara Bulan dan Bumi), waktu bergerak sedikit lebih cepat di sana.
Jadi jam berbasis Bumi di permukaan Bulan akan tampak memperoleh rata-rata 58,7 mikrodetik per hari Bumi. Saat AS dan negara-negara lain merencanakan misi ke Bulan untuk meneliti, mengeksplorasi, dan (pada akhirnya) membangun pangkalan untuk tempat tinggal permanen, penggunaan standar tunggal akan membantu mereka menyinkronkan teknologi serta misi yang memerlukan waktu yang tepat.
“Jam yang kita miliki di Bumi akan bergerak dengan kecepatan berbeda di Bulan. Bayangkan jam atom di Observatorium Angkatan Laut AS (di Washington). Mereka adalah detak jantung bangsa, yang menyelaraskan segalanya. Anda pasti menginginkan detak jantung di Bulan," kata kepala komunikasi dan navigasi luar angkasa NASA Kevin Coggins kepada Reuters.
Gedung Putih ingin LTC berkoordinasi dengan Coordinated Universal Time (UTC), standar yang digunakan untuk mengukur semua zona waktu di Bumi. Memonya menyatakan mereka menginginkan zona waktu baru untuk memungkinkan navigasi yang akurat dan upaya ilmiah.
Gedung Putih juga ingin LTC mempertahankan ketahanannya jika kehilangan kontak dengan Bumi sambil memberikan skalabilitas untuk lingkungan luar angkasa di luar sistem Bumi-Bulan.
Editor: Dini Listiyani