Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pelaku Peledakan Taruh 7 Bom di SMAN 72 Jakarta, 4 Meledak
Advertisement . Scroll to see content

NASA Rekam Puing-Puing Supernova Bergerak dengan Kecepatan 20 Juta Mil per Jam

Jumat, 21 Agustus 2020 - 17:07:00 WIB
NASA Rekam Puing-Puing Supernova Bergerak dengan Kecepatan 20 Juta Mil per Jam
NASA rekam ledakan supernova (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Pada 1604 astronom awal, termasuk Johannes Kepler mengamati ledakan supernova yang dinamai Kepler. Bintang yang meledak berjarak sekitar 20.000 tahun cahaya dari Bumi di galaksi Bima Sakti.

Para astronom telah menggunakan Chandra X-ray Observatory untuk merekam materi yang menjauh dari supernova dengan kecepatan tinggi dari 20 juta mil per jam. NASA menunjukkan, kecepatannya sekitar 25.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara di Bumi.

Studi tersebut melacak 15 simpul kecil puing-puing sisa supernova Kepler yang bercahaya dengan sinar-X. Simpul puing tercepat diukur dengan kecepatan 23 juta mil per jam, kecepatan tinggi yang tercatat untuk sisa supernova, sebagaimana dikutip dari Slash Gears, Jumat (21/8/2020).

Kecepatan rata-rata knot adalah sekitar 10 juta mil per jam, dengan gelombang ledakan meluas sekitar 15 juta mil per jam. Para ilmuwan menggunakan urutan gambar baru dalam perkiraan kecepatan terbaru mereka yang melihat sinar-X dalam warna merah, hijau, dan biru yang masing-masing mengungkapkan sinar-X energi rendah, sedang, dan tinggi.

Satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah bahwa beberapa simpul puing dari supernova Kepler hampir tidak melambat karena tabrakan dengan material yang mengelilingi sisa dalam 400 tahun sejak ledakan pertama kali terlihat. Ada 15 knot material bergerak menjauh dari lokasi ledakan dengan delapan bergerak menjauh dari Bumi dan dua lainnya bergerak ke arahnya. Simpul lainnya membutuhkan lebih banyak studi.

Mengenai mengapa materi bergerak sangat cepat, sayangnya para ilmuwan tidak yakin. Mereka percaya supernova mungkin berasal dari Type Ia yang sangat terang, yang dapat menjelaskan beberapa puing yang menembus daerah dengan kepadatan rendah dan tidak melambat. Para peneliti percaya bahwa mungkin ada penggabungan antara dua katai putih untuk menciptakan ledakan.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut