Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
Advertisement . Scroll to see content

NASA Temukan Planet Baru Punya Banyak Gunung Berapi, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi

Minggu, 21 Mei 2023 - 11:33:00 WIB
NASA Temukan Planet Baru Punya Banyak Gunung Berapi, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi
NASA mengungkapkan planet yang baru ditemukan LP 791-18 d sebagai benda vulkanik paling aktif di tata surya. (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menemukan planet baru yang memiliki banyak gunung berapi. Planet dengan kode nama LP 791-18 d ini memiliki letusan vulkanik seperti Jupiter.

NASA menyebut planet baru tersebut sebagai benda vulkanik paling aktif di tata surya. Lokasi planet ini terletak sekitar 90 tahun cahaya di kawah konstelasi selatan.

Dilansir dari Metro, Minggu (21/5/2023), para astronom memperkirakan LP 791-18 d sedikit lebih besar dan lebih masif dari Bumi. Bahkan, 20 persen lebih besar dan padat massanya dari dua planet yang juga ditemukan sebelumnya, yakni LP 791-18 b dan c.

Selain berukuran besar, planet ini juga disebut dapat berubah bentuk setiap kali mengelilingi bintang. Deformasi ini dapat menciptakan gesekan internal yang cukup untuk memanaskan bagian dalam planet dan menghasilkan aktivitas vulkanik di permukaan.

Planet tersebut dalam zona layak huni, kisaran jarak tradisional dari bintang tempat para ilmuwan berhipotesis air cair bisa ada di permukaan planet. Jika planet ini aktif secara geologis seperti yang diduga peneliti, dapat mempertahankan atmosfer.

"Sebuah pertanyaan besar dalam astrobiologi, bidang yang secara luas mempelajari asal-usul kehidupan di Bumi dan sekitarnya, apakah aktivitas tektonik atau vulkanik diperlukan untuk kehidupan," ujarJessie Christiansen, seorang ilmuwan NASA's Exoplanet Science Institute.

"Selain berpotensi menyediakan atmosfer, proses ini dapat mengaduk bahan yang akan tenggelam dan terperangkap di kerak bumi, termasuk yang kami anggap penting bagi kehidupan, seperti karbon," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut