Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
Advertisement . Scroll to see content

NASA Tunda Pengerjaan Roket Deep Space akibat Wabah Virus Korona

Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:08:00 WIB
 NASA Tunda Pengerjaan Roket Deep Space akibat Wabah Virus Korona
NASA tunda pengerjaan roket ke Bulan (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - NASA menunda pengembangan pesawat luar angkasa SLS dan Orion setelah badan antariksa Amerika Serikat ini melaporkan lonjakan kasus virus korona di sekitar fasilitasnya. Penundaan terjadi saat NASA menjajalkan dua fasilitas utama ke Stage 4 yang disebut NASA Response Framework.

Framework disatukan untuk mempersiapkan NASA dan fasilitasnya terkait dampak pada misi yang sedang berlangsung serta sedang direncanakan saat situasi COVID-19 berlangsung. Stage 4 menuntut telework wajib untuk bersama dengan penutupan semua fasilitas dan penangguhan perjalanan. Hingga sekarang, dua fasilitas NASA, Michoud Assembly Facility dan Stennis Space Center sedang dipindahkan ke Stage 4.

"Perubahan Stennis dibuat karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di komunitas sekitar pusat, jumlah kasus isolasi diri dalam tenaga kerja kami di sini, dan satu kasus yang dikonfirmasi di antara tim Stennis kami. Meskipun tidak ada kasus yang dikonfirmasi di Michoud, fasilitas tersebut pindah ke Stage 4 karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di daerah setempat, sesuai dengan pedoman lokal dan federal," kata NASA Administrator Jim Bridenstine yang dikutip dari Slash Gears, Sabtu (21/3/2020).

Eskalasi secara hati-hati akan berdampak pada dua proyek terbesar NASA hingga saat ini. SLS dan Orion dimaksudkan sebagai bagian utama dari misi Mars dan seturusnya. Setelah dibuat, SLS akan menjadi roket terkuat yang pernah dibangun NASA.

Awalnya, roket akan digunakan untuk mengembalikan astronot ke Bulan. Tapi, badan antariksa memiliki tujuan luar angkasa yang dalam juga. Sementara itu, pesawat luar angkasa Orion dirancang untuk misi awak.

Orion akan dipasangkan dengan SLS dan dirancang mengangkut astronot ke Bulan dengan aman. Setelah itu membawa astronot ke Mars dan tempat yang lebih jauh lagi. Targetnya sampai sekarang memulai misi Bulan pada 2024.

Tapi, sekarang waktu yang direncanakan harus berubah. Bridenstine mengakui penutupan dua fasilitas berdampak pada misi NASA, tapi hal tersebut penting dilakukan jika kesehatan dan keselamatan staf ingin diprioritaskan.

"NASA akan menghentikan sementara produksi dan pengujian Space Launch System dan hardware Orion. Tim NASA dan kontraktor akan menyelesaikan penutupan tertib yang menempatkan semua hardware dalam kondisi aman sampai pekerjaan dapat dilanjutkan. Setelah ini selesai, personel yang diizinkan di lokasi akan terbatas pada yang dibutuhkan guna melindungi kehidupan dan infrastruktur kritis," kata Bridenstine.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut