Pembangkit listrik Tenaga Nuklir Akan Gerakkan Koloni di Bulan dan Mars

SAN FRANCISCO, iNews.id - Menemukan kekuatan yang dibutuhkan untuk membuat power yang dibutuhkan di Mars dan Bulan menjadi tantangan besar. NASA dilaporkan sedang mempertimbangkan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang akan bekerja di Bulan dan Mars.

Pada Jumat lalu, NASA mengajukan permintaan ide dari sektor swasta mengenai bagaimana tenaga nuklir dapat digunakan di luar Bumi pada masa depan. Semua ide yang diajukan dari sektor swasta akan ditinjau oleh Idaho National Laboratory.

Baca Juga

NASA Berencana Menanam Lobak di Bulan

NASA akan mengevaluasi semua ide yang diajukan untuk reaktor. Badan antariksa Amerika Serikat ini mengatakan, reaktor nuklir kecil dapat memberikan semua kemampuan daya yang dibutuhkan untuk misi eksplorasi luar angkasa, sebagaimana dikutip dari Slash Gears, Senin (27/7/2020).

Pertemuan teknis industri akan diadakan pada Agustus nanti untuk membahas harapan untuk progam ini. Pertemuan akan dilkukan oleh Departemen Energi NASA dan Battelle Energy Alliance.

Baca Juga

Astronot NASA dalam Misi SpaceX Akan Kembali ke Bumi 2 Agustus 2020 

Battelle Energy Alliance adalah kontraktor yang mengelola Idaho National Laboratory. Rencananya akan ada dua fase. Pertama, untuk mengembangkan desain reaktor.

Kedua, membangun reaktor uji bersama dengan reaktor kedua untuk dikirim ke Bulan. Program ini juga membutuhkan pengembangan sistem penerbangan dan lander yang dapat mengangkut reaktor ke Bulan.

Baca Juga

Gara-Gara Pandemi, NASA Kembali Tunda Peluncuran Webb Space Telescope

NASA menginginkan reaktor, sistem penerbangan, dan lander siap diluncurkan pada akhir 2026. Reaktor tersebut diperlukan untuk menghasilkan output energi tanpa gangguan, sedikitnya 10 kilowatt dan beratnya kurang dari 7.700 pound.

Reaktor juga harus berjalan setidaknya selama 10 tahun dan sebagian besar otonom. 10 kilowatt bukan power besar. Rata-rata rumah di Amerika Serikat menggunakan 11.000 kilowatt - jam per tahun listrik. NASA telah menyatakan mereka akan mengambil banyak reaktor terkait untuk memenuhi kebutuhan daya di Bulan atau Mars.

Editor: Dini Listiyani