Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kehidupan Asing Masih Misteri, Astronom Terkenal Inggris Tak Percaya Cerita Orang Diculik Alien
Advertisement . Scroll to see content

Peneliti Gunakan Data Hot Jupiter untuk Pelajari Exoplanet Lebih Baik

Jumat, 24 April 2020 - 21:08:00 WIB
Peneliti Gunakan Data Hot Jupiter untuk Pelajari Exoplanet Lebih Baik
Peneliti gunakan data hot Jupiter (Foto: Matthew Fondeur)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Astronom Cornell University telah memperbaiki model matematika untuk secara akurat mengukur suhu planet dari sistem tata surya berjarak ratusan tahun cahaya. Model ini akan membantu ilmuwan mendapatkan pemahaman lebih baik.

Model baru ini memungkinkan para ilmuwan mengumpulkan data mengenai kimia molekuler exoplanet dan memperoleh wawasan mengenai permulaan planet kosmos. Asisten profesor astronomi dan deputy director of the Carl Sagan Institute (CSI) Nikole Lewis telah memerhatikan selama lima tahun terakhir, paper ilmiah menggambarkan exoplanet jauh lebih dingin dibanding yang diprediksi oleh model teoritis.

“Tampaknya itu tren, fenomena baru. Exoplanet secara konsisten lebih dingin dibanding yang diperkirakan para ilmuwan,” kata Lewis yang dikutip dari Phys, Jumat (24/4/2020).

Hingga saat ini, para astronom telah mendeteksi lebih dari 4.100 exoplanet. Di antaranya adalah ‘hot Jupiter,’ sejenis raksasa gas umum yang selalu mengorbit dekat dengan bintang inangnya.

Berkat gravitasi yang luar biasa dari bintang itu, hot Jupiter selalu memiliki satu sisi menghadap bintang mereka. Situasi tersebut dikenal sebagai tidak locking. Oleh karena itu, saat satu sisi dari Jupiter memasan, sisi yang jauh planet ini jauh lebih dingin.

Faktanya, sisi panas dari exoplanet yang terkunci secara bergelembung seperti balon, membentuknya seperti telur. Dari jarak puluhan hingga ratusan tahun cahaya, para astronom secara tradisional melihat suhu exoplanet itu homogen, membuatnya tampak jauh lebih dingin dibanding yang didiktekan fisika.

Suhu pada exoplanet, terutama hot Jupiter dapat bervariasi hingga ribuan derajat. Menurut penulis utama Ryan MacDonald, temperatur yang lusa bisa meningkatkan kimia yang berbeda secara radikal di berbagai sisi planet.

Setelah meneliti paper ilmiah exoplanet, Lewis, MacDonald, dan rekan penelitian Jayesh Goyal memecahkan misteri suhu yang tampaknya lebih dingin. Matematikan para astronom salah.

“Ketika Anda memperlakukan planet hanya dalam satu dimensi, Anda melihat sifat planet seperti suhu, secara tidak benar. Anda berakhir dengan bias. Kami tahu perbedaan 1.000 derajat itu tidak benar, tapi kami tidak memiliki alat yang lebih baik. Sekarang kami punya,” kata Lewis.

Para astronom sekarang dapat dengan percaya diri mengukur molekul-molekul exoplanet. Dengan pemodelan terbaru yang menggabungkan data exoplanet saat ini, para astronom bisa mendapat suhu di semua sisi exoplanet dan lebih baik menentukan komposisi kimia planet.

“Saat teleskop luar angkasa generasi mendatang naik, akan sangat menarik untuk mengetahui seperti apa sebenarnya planet-planet ini,” kata MacDonald.

 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut