Pertama Kali, Astronom Saksikan Bintang Raksasa Merah Meledak
SAN FRANCISCO, iNews.id - Supernova masih merupakan peristiwa yang sangat langka. Sekarang, para astronom menangkap supergiant merah sebelum, selama, dan setelah ledakan supernova untuk pertama kali.
"Ini adalah terobosan dalam pemahaman kami tentang apa yang dilakukan bintang masif beberapa saat sebelum mereka mati. Deteksi langsung aktivitas pra-supernova di bintang raksasa merah belum pernah diamati sebelumnya di supernova Tipe II biasa. Untuk pertama kalinya, kami menyaksikan bintang super raksasa merah meledak!" kata penulis utama Wynn Jacobson-Galán (UC Berkeley).
Dengan menggunakan teleskop Pan-STARRS di Maui, Hawai'i, para ilmuwan mendeteksi bintang raksasa merah itu pada musim panas 2020 berkat banyaknya cahaya yang dipancarkannya. Kemudian pada musim gugur ketika menjadi supernova, tim menangkap kilatan kuat menggunakan Keck Observatory's Low Resolution Imaging Spectrometer (LRIS) yang berbasis di Hawai'i.
Mereka juga menangkap spektrum supernova pertama yang dikenal sebagai SN 2020tlf. Pengamatan menunjukkan bintang tersebut kemungkinan mengeluarkan sejumlah besar materi circumstellar padat tepat sebelum ledakan.
Pengamatan sebelumnya menunjukkan bintang raksasa merah relatif tenang sebelum menjadi supernova, sehingga data baru menunjukkan beberapa mungkin mengubah struktur internal mereka secara signifikan sebelum meledak. Itu kemudian bisa menghasilkan ledakan gas yang bergejolak beberapa saat sebelum runtuh.
SN 2020tlf terletak di galaksi NGC 5731 sekitar 120 juta tahun cahaya dari Bumi dan sekitar 10 kali lebih besar dari Matahari. Bintang menjadi supernova ketika kehabisan bahan bakar dan runtuh karena gravitasinya sendiri, memicu ledakan fusi karbon besar-besaran.
Agar itu terjadi, mereka harus cukup besar (8 hingga 15 massa matahari) atau mereka akan runtuh menjadi bintang katai putih seperti Matahari kita pada akhirnya. Lebih besar dari itu dan mereka bisa runtuh ke dalam lubang hitam.
Penemuan ini sekarang akan memungkinkan para ilmuwan untuk mensurvei bintang super raksasa merah untuk mencari jenis radiasi bercahaya serupa yang dapat menandakan supernova lain.
"Mendeteksi lebih banyak peristiwa seperti SN 2020tlf akan secara dramatis memengaruhi cara kita mendefinisikan bulan-bulan terakhir evolusi bintang... dalam upaya memecahkan misteri tentang bagaimana bintang masif menghabiskan saat-saat terakhir hidup mereka," kata Jacobson-Galán.
Editor: Dini Listiyani