Pesawat Luar Angkasa Rusia Tabrak Bulan, Tandai Akhir Luna-25
JAKARTA, iNews.id - Pesawat luar angkasa Rusia menabrak Bulan dan menandai berakhirnya misi Luna-25. Rencananya pesawat luar angkasa akan mendarat di permukaan Bulan.
Tapi para Minggu, 20 Agustus, pejabat Rusia mengonfirmasi pesawat luar angasa itu hilang. Sebenarnya kabar soal masalah misi Luna-25 sudah tersiar sejak Sabtu, 19 Agustus.
Saat itu Roscosmos mengumumkan melalui Telegram situasi darurat telah terjadi dengan pesawat luar angkasa itu. Pesawat mengorbit di sekitar Bulan menjelang upaya pendaratan, tapi masalah terjadi selama manuver untuk menyesuaikan orbit pesawat luar angkasa.
Masih belum diketahui apa penyebab masalah Luna-25. Tapi, hal itu menyebabkan kendaraan antariksa berputar di orbit yang tidak terkendali dan menabrak permukaan Bulan, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Untuk diketahui, misi tanpa awak itu bertujuan mendarat di kutub selatan Bulan, wilayah di mana belum pernah ada pesawat luar angkasa yang mendarat sebelumnya. Daerah ini memiliki kepentingan ilmiah tertentu karena dianggap menampung air es di dalam kawah.
Pasokan es air akan menjadi sumber daya penting untuk misi berawak ke Bulan di masa depan, seperti yang direncanakan oleh NASA sebagai bagian dari tujuan mengirim awak ke Bulan selama beberapa minggu, bukan hari.
Misi Rusia berpacu dengan Chandrayaan-3 milik India yang baru diluncurkan. Misi milik India itu bertujuan mendarat di kutub selatan Bulan.
Misi India diperkirakan akan melakukan upaya pendaratan minggu mendatang. Beberapa tahun terakhir telah terlihat minat baru untuk mengunjungi bulan, meskipun sejauh ini pendaratan hanya dicapai oleh tiga negara yakni Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, dan China.
Editor: Dini Listiyani