Potret Gerhana Bulan dari Luar Angkasa, Begini Penampakannya

JAKARTA, iNews.id - Seorang astronot di International Space Station (ISS) berhasil memotret pemandangan menakjubkan gerhana Bulan yang terjadi kemarin. Potret itu dibagikan di tweet terbaru oleh astronot.

Astronot ISS Samantha Cristoferetti mencuitkan beberapa foto dari gerhana bulan sebagian. Dia memperlihatkan wajah gerhana dari fasilitas orbit sekitar 250 mil di atas Bumi.

Masyarakat Indonesia Tak Bisa Lihat Gerhana Bulan Total Malam Ini, Kenapa?

“Bulan yang sebagian gerhananya bermain petak umpet dengan panel surya kita,” tulis Cristoforetti dalam tweet yang menyertai gambar-gambar menakjubkan itu.

Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada tepat di antara matahari dan bulan, menyebabkan planet kita membayangi planet tetangga terdekat kita. Gerhana bulan sebagian, di mana hanya sebagian bulan yang dibayangi oleh Bumi, cukup umum, tetapi gerhana bulan penuh, seperti yang terjadi pada akhir pekan, lebih jarang terjadi.

Gerhana Bulan Total Terjadi Malam Ini, Apakah Bisa Ditonton oleh Masyarakat di Indonesia?

Happy Monday from space! Were you lucky enough to be able to see the lunar eclipse last night? We were! / Buon lunedì dallo spazio! Avete avuto la fortuna di vedere l'eclissi lunare di ieri sera? Noi sì! ????#lunareclipse2022 #MissionMinerva #LunarEclipse pic.twitter.com/RKJ49L4YAX
— Samantha Cristoforetti (@AstroSamantha) May 16, 2022

Gerhana bulan total baru-baru ini paling baik dilihat dari Amerika, meskipun pengamat langit di beberapa bagian Afrika dan Eropa juga dapat menikmati fenomena tersebut.

Proses Gerhana Bulan Total Secara Lengkap dan Ciri-cirinya

Gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 8 November 2022, dan akan terlihat di beberapa bagian AS dan Asia, tetapi setelah itu penduduk bumi harus menunggu hingga Mei 2025.

Astronot Badan Antariksa Eropa Cristoforetti tiba di stasiun luar angkasa untuk tinggal selama enam bulan pada 26 April. Teman perjalanan SpaceX Crew-4-nya terdiri dari astronot NASA Kjell Lindgren, Bob Hines, dan Jessica Watkins.

Empat astronot, bersama dengan tiga lainnya di stasiun, akan menghabiskan waktu mereka melakukan penelitian ilmiah dalam kondisi gayaberat mikro, melakukan perjalanan ruang angkasa untuk memelihara dan meningkatkan pos orbit, dan mendukung kedatangan dan keberangkatan pesawat ruang angkasa.

Editor: Dini Listiyani