Rover China Temukan Mystery Hut di Bulan, Ternyata Batu Berbentuk Kelinci Makan
JAKARTA, iNews.id - Batu Mars dengan bentuk unik biasa ditemukan di Planet Merah. Kini, rover China Yutu 2 telah melihat 'mystery hut' di sisi jauh Bulan.
Usai berkendara selama hampir dua hari di Bulan, Yutu 2 bertenaga surya cukup dekat untuk mendapatkan gambar objek yang jelas. Gambar baru, yang diterbitkan Ourspace, channel outreach sains berbahasa China yang berafiliasi dengan China National Space Administration (CNSA), mengungkapkan batu kecil di dekat tepi kawah.
Tim penggerah Yutu 2 menggambarkannya sebagai kelinci giok karena kemiripannya dengan kelinci yang akan makan. Kelinci giok adalah sosok dari mitologi China yang hidup di Bulan bersama Chang-e, dewi Bulan, sebagaimana dikutip dari Space.
Misi eksplorasi Bulan China dinamai Chang-e dan robot penjelajahnya Jade Rabbit. Yutu 2 pertama kali melihat bentuk pixelated jauh di cakrawala selama hari lunar ke-36 rover di sisi jauh bulan, yang berlangsung dari akhir Oktober hingga awal November.
Sebuah laporan dari Ourspace memberi objek itu nama pengganti "mystery hut" (神秘小屋/shenmi xiaowu) dan menyatakan Yutu 2 akan menyimpang dari jalurnya untuk menjangkaunya.
Gambar itu menarik minat di seluruh dunia, dengan banyak yang berspekulasi, kebanyakan bercanda, itu bisa jadi alien atau landmark terkenal atau referensi budaya pop.
Ourspace mencatat Yutu 2 telah menempuh jarak sekitar 328 kaki (100 meter) untuk mendekati " "mystery hut" dan akan mendekati batu itu untuk menganalisisnya dan juga mengamati kawah di belakangnya selama hari lunar berikutnya, yang dimulai pada akhir Januari.
Yutu 2 mengusung instrumen Visible and Near-Infrared Spectrometer (VNIS) yang dapat digunakan untuk menganalisis komposisi dan kelimpahan material pada spesimen batuan bulan. Yutu 2 kini telah menempuh jarak 3.294 kaki (1.003,9 m) dalam tiga tahun sejak turun ke permukaan bulan dari pendarat Chang'e 4 pada 3 Januari 2019.
Penjelajah telah mendeteksi petunjuk material dari mantel Bulan, mengintip di bawah permukaan Bulan menggunakan radar penembus tanah untuk membangun gambar lapisan batuan yang berbeda di bawahnya, dan mengembalikan sejumlah besar gambar mengesankan dari sisi jauh bulan bersama dengan lainnya.
Editor: Dini Listiyani