Rover NASA Kumpulkan Sampel Mars Ketiga, Berasal dari Batu yang Penuh Mineral Olivin

SAN FRANCISCO, iNews.id - Sebuah batu yang sarat dengan mineral olivin telah dikumpulkan robot penjelajah Perseverance milik NASA. Tim tersebut mencuitkan di Twitter, 'Sepotong kecil Mars untuk dibawa bersamaku.'

Potongan kecil itu adalah sampel ketiga yang dikumpulkan rover selama beroperasi di Planet Merah. Penjelajah NASA Perseverance mendarat di Mars pada Februari dan perlahan-lahan meluncur melintasi lantai kawah Jezero selebar 28 mil.

Baca Juga

ESA Bakal Coba Mengambil Data dari Penjelajah Mars China

"Sampel terbaru saya berasal dari batu yang sarat dengan mineral olivin kehijauan, dan ada beberapa ide di antara tim sains saya tentang bagaimana itu sampai di sana. Hipotesis terbang! Aturan sains," kata NASA dalam cuitannya sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Sayangnya, tidak ada rincian mengenai hipotesis yang dimaksud NASA. Tapi olivin adalah silikat besi magnesium dan membentuk sebagian besar mantel atas Bumi. Rover membawa 43 tabung titanium dan saat menemukan sepotong batu yang menarik dia akan memuat sampel ke salah satu tabung ini.

Baca Juga

Video SpaceX Gateway to Mars Pamer Pesawat Luar Angkasa Starship

Miliaran tahun yang lalu kawah Jezero menyimpan sebuah danau dan delta sungai, menjadikannya tempat yang baik untuk mencari tanda-tanda kehidupan. Misi utama Perseverance untuk melihat apakah dia dapat menemukan sisa-sisa, atau fosil kimia, yang menunjukkan kehidupan mikroba telah lama hilang.

Baca Juga

Suara Mars NASA Membuka Dunia Baru untuk Ilmuwan

Sebagai bagian dari proses ini, rover menembakkan lasernya ke bebatuan, mengganggu sampel tanah dan menempatkan yang terbaik dari yang didapatkannya ke dalam tabung titanium. 

Rover Perseverance telah mengumpulkan dua sampel pertamanya pada awal September dari sebuah batu yang disebut 'Rochette' oleh tim Perseverance di NASA Jet Propulsion Laboratory. Keberhasilan itu datang setelah kegagalan membuat batu itu menempel di dalam tabung sampel, yang oleh NASA dituding sebagai batu yang 'sangat rapuh'.

Baca Juga

Sebelum Meninggal, Elon Musk Ingin Bikin Pabrik Tesla di Mars

Editor: Dini Listiyani