Rusia dan China Bakal Kerja Sama Garap Stasiun Penelitian Bulan
CALIFORNIA, iNews.id - Rusia dan China akan bermitra untuk stasiun penelitian Bulan. Pengumuman itu dibuat melalui badan antariksa Rusia Roscosmos dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.
Roscosmos mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan eksperimen penelitian fundamental dan mengakui verifikasi dengan potensi operasi tanpa awak jangka panjang. Kemudian kehadiran manusia di Bulan.
Badan antariksa China tersebut mengatakan mereka dan Roscosmos akan mematuhi prinsip-prinsip konsultasi bersama, konstruksi bersama, dan keuntungan bersama. Baik Rusia dan China mengatakan International Scientific Lunar Station akan terbuka untuk semua negara yang tertarik serta mitra internasional.
Satu peringatan untuk pengumuman tersebut adalah baik Rusia dan China tidak menetapkan waktu untuk proposal mereka. Jadi, tidak jelas seberapa cepat perencanaan dan konstruksi akan dimulai, sebagaimana dikutip dari Slash Gears, Senin (15/3/2021).
Memorandum yang dikeluarkan oleh badan-badan tersebut menyebutkan misi China Chang'e-7 yang akan datang mencatat, kerja sama akan dilakukan dalam framework itu dan misi pesawat luar angkasa orbital Luna-Resurs-1 Rusia.
Chang'e-7 diharapkan akan diluncurkan ke kutub selatan Bulan pada 2024. Misi China Chang'e-5 berhasil, dengan mengembalikan sampel dari Bulan pada Desember, menjadikannya negara ketiga di belakang Amerika Serikat bekas Uni Soviet untuk mengembalikan sampel dari Bulan.
Rusia meluncurkan misi luar angkasa berawak pertamanya pada April 1961. Sementara China meluncurkan misi awak pertamanya pada 2003. Rusia adalah peserta di stasiun luar angkasa internasional. Tapi, ada undang-undang yang melarang NASA bekerja dengan China.
Editor: Dini Listiyani