Sara, Robot Perempuan Saudi yang Dirancang Tak Bicarakan Seks dan Politik

JAKARTA, iNews.id - Seminggu setelah robot pria Muhammed rilis, kreator mengungkapkan versi perempuan. Dinamai Sara, robot diprogram untuk menolak percakapan soal seks dan politik. 

Membahas topik soal seks secara terbuka adalah tindakan ilegal bagi perempuan Saudi berdasarkan hukum Syariah. Menurut CEO QSS AI & Robots Elie Metri, Sara digambarkan sebagai gadis berusia 25 tahun dengan tinggi 1,62 meter, mengenakan baju Saudi. 

Baca Juga

China Berhasil Kembangkan Robot Humanoid Tercepat di Dunia, Bisa Berlari 3,3 Meter per Detik

Elie mengatakan, rekan Sara Muhammed bersikap kikuh, sifat yang terlalu manusiawi dalam jarak dekat. “Saat manusia berbicara, kita menggerakkan tangan. Kami bukan boneka. Hal yang sama berlaku untuk robot," kata Elie.

Seperti Muhammed, yang mengenakan pakaian tradisional Saudi berupa akeffiyeh merah, Sara mengenakan abaya tradisional, gaun sederhana dan hijab. Keduanya merupuakan simbol kesalehan Islam di Timur Tengah yang kaya minyak. 

Baca Juga

Robot Anjing Lenovo Punya Kaki 6, Diklaim Jamin Stabilitas dan Kemampuan Manuver

Elie mengatakan Sara dapat berbicara bahasa Inggris dan Arab. Dia juga membanggakan model bahasa besar (LLM) AI yang mendukung keterampilan percakapannya tidak bergantung pada perpustakaan orang lain bahkan ChatGPT. 

Menurut situs Asharq AI Awasat, pendekatan unik yang dibawa Sara membuatnya bisa mendeteksi dan mengerti beragam dialek Saudi yang berbeda.  Definisi pantas itu, ciri khas Arab Saudi untuk humanoid perempuan QSS.

Baca Juga

Viral Robot Humanoid Arab Saudi Lakukan Hal Tak Pantas, Padahal Baru Diluncurkan

"Dia seharusnya bersikap baik, tidak membicarakan politik, tidak membicarakan seks karena kami berada di Arab Saudi," kata Elie. 

Editor: Dini Listiyani