Satelit Cuaca AS Tangkap Ledakan Matahari
JAKARTA, iNews.id - Satelit GOES-East milik Amerika Serikat (AS), yang mengorbit 22.300 mil di atas Bumi berhasil mengabadikan ledakan Matahari yang menakjubkan. Dia menangkap pemandangan jilatan api (solar flare) yang terjadi di permukaan Matahari.
Diketahui, solar flare sendiri belakangan sedang meningkat seiring dengan kondisi Matahari yang sedang memasuki fase aktif. Solar flare terlihat begitu dahsyat, namun perlu diketahui situasi ini sebenarnya masih dalam tahapan normal.
Mirip dengan musim badai atau pola iklim di Bumi, Matahari juga mengalami siklus cuaca. Kebetulan saat ini Matahari sedang sangat aktif dan akan mencapai puncaknya alias solar maksimum sekitar Juli 2025.
"Ini setara dengan musim badai di luar angkasa. Kita akan memasuki musim badai lainnya," Mark Miesch, seorang ilmuwan di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, dikutip Mashable, Minggu. (7/1/2024).
Dalam foto yang diabadikan, Matahari tidak hanya memancarkan jilatan api matahari. Dia juga mengeluarkan coronal mass ejections (CME) yang terjadi ketika matahari mengeluarkan sejumlah besar gas super panas.
Tapi jangan khawatir karena, atmosfer melindungi manusia dari hal-hal seperti sinar-X dan partikel energik yang dipancarkan Matahari. Selain itu, medan magnet Bumi yang kuat juga dapat membelokkan banyak partikel dari badai Matahari.
Editor: Dani M Dahwilani