Satelit Jerman Dilatih Pakai AI, Bantu Deteksi Anomali pada Asteroid
JAKARTA, iNews.id - Kecerdasan buatan atau AI sekarang ada di mana-mana. Jerman bahkan akan menggunakan teknologi AI untuk satelitnya.
SONATE- 2 adalah sejenis satelit nano yang ukurannya tidak lebih besar dari kotak sepatu. Pesawat ini dirancang dan dibangun tim yang dipimpin engineer luar angkasa Profesor Hakan Kayal dari Julius-Maximilians-Universität (JMU) Würzburg di Jerman.
Menurut Kayal, proyek semacam ini jarang terjadi. Uniknya dari misi ini, kata Kayal, ada AI yang dilatih di dalamnya. Pelatihan AI ini biasanya dilakukan di Bumi dengan komputer powerful.
“Mari kita asumsikan sebuah satelit kecil akan menyelidiki asteroid baru di Tata Surya di masa depan. Dia tidak dapat dilatih untuk melakukan tugas ini di lapangan, karena sebagian besar objek penyelidikannya tidak diketahui," ujarnya.
Dalam skenario umum, hal ini berarti data yang dikumpulkan dari luar angkasa perlu dikirim kembali ke Bumi dan kemudian digunakan untuk melatih AI dari jarak jauh. Namun tingkat otonomi lebih tinggi yang didukung oleh AI akan jauh lebih efisien.
Tim awalnya akan menguji SONATE-2 di orbit Bumi. Untuk membantu melatih AI, satelit ini dilengkapi empat kamera yang akan memberikan gambar secara langsung.
Model tersebut pertama-tama akan mempelajari pola geometris konvensional di permukaan Bumi, sehingga dapat menemukan anomalinya sendiri. Misi ini juga akan menguji sejumlah teknologi satelit kecil lainnya, termasuk sistem deteksi otomatis dan pencatatan petir serta sistem propulsi listrik, sebagaimana dikutip dari The Next Web.
Karena kurangnya peluncur Eropa, SONATE-2 akan lepas landas dengan roket SpaceX pada Maret 2024, dan diperkirakan akan beroperasi setidaknya selama satu tahun. Proyek ini didanai oleh Kementerian Urusan Ekonomi Federal Jerman sebesar 2,6 juta euro.
Peluncuran satelit nano sebagai uji coba teknologi baru telah mendapatkan perhatian baru-baru ini. Hal ini ditujukan untuk memajukan sistem cerdas baik digunakan di luar angkasa maupun darat.
Editor: Dini Listiyani