Sebulan Peluncuran, SpaceX Hanya Berkomunikasi dengan 57 Satelit Starlink
SAN FRANCISCO, iNews.id - Sebulan lalu SpaceX telah meluncurkan 60 satelit Starlink. Dari total 60 satelit yang diluncurkan untuk batch pertama ini, SpaceX kehilangan komunikasi dengan tiga di antaranya.
Pada awalnya, SpaceX mampu berkomunikasi dengan 60 pesawat luar angkasa setelah diluncurkan. Tapi, kini SpaceX kehilangan komunikasi dengan tiga outlier.
Melansir The Verge, Sabtu (29/3/2019), trio yang tidak komunikatif ini akan terus mengorbit Bumi untuk sementara waktu. Tapi, pada akhirnya SpaceX akan menarik mereka ke bawah arah Bumi dengan gravitasi, yang menyebabkan satelit terbakar di atmosfer.
Meski SpaceX kehilangan komunikasi dengan tiga satelit, tapi menurutnya, 57 lainnya telah berfungsi sebagaimana dimaksud. Sebanyak 45 satelit telah menaikkan ketinggian mereka dengan pendorong onboard dan mencapai orbit akhir yang diinginkan yakni 342 mil.
Sementara itu, lima satelit masih di tengah-tengah usaha meningkatkan orbitnya. Dan, lima lainnya sedang menjalani pemeriksaan sistem tambahan sebelum mereka meningkatkan orbitnya. Kemudian, dua satelit yang tersisa sengaja ditembakkan pendorong onboard oleh SpaceX, dengan tujuan menabrakan mereka ke atmosfer planet.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan satelit yang sengaja di tabrakan ke atmosfer planet. SpaceX hanya ingin menguji proses penghapusan orbit. Artinya, ada lima satelit menuju ke proses pembakaran.
"Karena desain dan posisi orbitnya rendah, kelima satelit deorbiting akan hancur begitu mereka memasuki atmosfer Bumi untuk mendukung komitmen SpaceX terhadap lingkungan luar angkasa yang bersih," kata SpaceX dalam pernyataan.
Seperti diketahui, pada 23 Mei lalu SpaceX telah meluncurkan 10 satelit untuk batch pertama. Perusahaan antariksa swasta ini berencana untuk letakkan 12.000 satelit di orbit sekitar Bumi.
SpaceX menerima izin dari Federal Communications Commission (FCC) untuk meluncurkan satu batch 4.409 satelit, diikuti konstelasi lain 7.518. Pesawat luar angkas dimaksudkan untuk terbang di orbit yang relatif rendah di atas planet ini dan menyoroti jangkauan internet ke tanah di bawahnya, menyediakan layanan untuk semua area di dunia.
Editor: Dini Listiyani