Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ilmuwan Harvard Yakin Pesawat Alien Benar Ada, Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Sederet Dampak Perjalanan Luar Angkasa pada Tubuh Manusia, Terjadi Disfungsi Ereksi hingga Kehilangan Kuku

Rabu, 29 November 2023 - 21:22:00 WIB
Sederet Dampak Perjalanan Luar Angkasa pada Tubuh Manusia, Terjadi Disfungsi Ereksi hingga Kehilangan Kuku
Dampak Perjalanan Luar Angkasa pada Tubuh Manusia (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Manusia tidak diciptakan untuk luar angkasa. Para ilmuwan terus menemukan tubuh manusia gagal begitu saja saat kurangnya gravitasi di luar angkasa.

Sebagai permulaan, ada masalah kepadatan tulang dan otot secara keseluruhan. Tulang dan otot manusia perlahan-lahan mulai rusak dan kehilangan kepadatannya seiring waktu. 

Hilangnya tulang pada astronot adalah masalah besar yang telah diperjuangkan oleh banyak orang di International Space Station (ISS) selama manusia berada di stasiun tersebut. Tapi ini bukan satu-satunya cara mengetahui manusia tidak diciptakan untuk luar angkasa. 

Selain itu, penelitian baru menunjukkan masalah lain dapat timbul akibat penerbangan luar angkasa, termasuk disfungsi ereksi, yang menurut para ilmuwan dapat diperburuk karena meningkatnya paparan radiasi saat berada di luar angkasa. Seolah belum cukup, ternyata banyak juga astronot yang kehilangan kuku setelah berjalan di luar angkasa.

Ada banyak informasi yang dibagikan selama beberapa dekade tentang dampak paparan luar angkasa terhadap tubuh, yang menunjukkan banyak alasan mengapa manusia tidak diciptakan untuk luar angkasa. 

Meskipun diketahui manusia tidak akan membeku atau meledak jika berada di ruang hampa udara, dampak penerbangan dan perjalanan luar angkasa terhadap tubuh manusia sebagian besar masih belum tereksplorasi, sebagaimana dikutip dari BGR. 

Faktanya, para astronot di ISS bertindak sebagai kelinci percobaan bagi para ilmuwan di Bumi yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang pengaruh luar angkasa terhadap tubuh manusia.Tampaknya, pakaian penyelamat yang dikenakan astronot saat berjalan di luar angkasa juga ikut menjadi penyebab beberapa masalah, seperti hilangnya kuku.

Para ilmuwan yakin masalah ini sebagian besar disebabkan tekanan di dalam pakaian, terutama sarung tangan dan cara desainnya. Berdasarkan penelitian mereka, beberapa ilmuwan percaya hilangnya kuku, yang secara medis dikenal sebagai onikolisis, dapat dikaitkan dengan sejumlah penyebab, termasuk desain sarung tangan, dan bahkan ukuran buku jari orang tersebut. 

Hal ini karena ukuran buku-buku jari dan cara sarung tangan membatasi pergerakan dapat memberikan tekanan lebih besar pada jari, sehingga menyebabkan masalah pada aliran darah.

Ada kemungkinan pakaian antariksa di masa depan, seperti yang dibuat untuk misi Artemis mendatang, dapat membantu mengurangi beberapa masalah ini. Namun, untuk saat ini, ada banyak alasan mengapa manusia tidak diciptakan untuk luar angkasa.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut