Selain Malang, Air Sungai Mendadak Berwarna Merah Juga Pernah Terjadi di Wilayah Ini

JAKARTA, iNews.id - Air sungai mendadak berwarna merah tidak hanya pernah terjadi di Malang. Sejumlah wilayah di Indonesia juga pernah terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Warga Desa Kidal Kecamatan Tumpang dihebohkan dengan air sungai yang berubah menjadi merah menjelang malam 1 Suro. Kejadian ini langsung menghebohkan dunia maya. 

Baca Juga

Mobil Bawa Rombongan Pesta Pernikahan Jatuh ke Sungai Nil, 3 Orang Tewas

Dalam video yang diunggah akun Instagram @_ngalamlop diungkap dugaan alasan mengapa air sungai itu mendadak berwarna merah. Diduga ini disebabkan perwarna yang ditempatkan di bawah batu kali. 

Terlepas dari apa pun penyebabnya, sejumlah wilayah juga pernah mengalami air sungai mendadak berwarna merah. Berikut ini wilayahnya.

Baca Juga

Terungkap, Ini Dugaan Penyebab Air Sungai Berubah Warna Merah seperti Darah di Malang

Air Sungai Mendadak Berwarna Merah Juga Pernah Terjadi di Wilayah Ini

1. Pamekasan
 
Warga Kabupaten Pamekasan, Madura juga sempat dihebohkan dengan fenomena air sungai mendadak menjadi merah darah. Perubahan drastis itu diduga disebabkan pencemran limbah bahan kimian dari proses pembuatan batik tulis khas Pamekasan yang dibuang ke sungai di hulu aliran.

2. Mojokerto

Baca Juga

Heboh Air Sungai di Malang Mendadak Berwarna Merah, Warganet Minta Cek Lab

Warna Sungai Ledeng di Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto juga pernah berubah warna menjadi merah darah pada 2022. Menurut hasil tes laboratorium diindikasikan ada kesesuaian kualitas air sungai dengan faktor pemicu blooming alga.

Menurut Asisten I Sekda Kabupaten Mojokerto pada saat itu Didik Chusnul Yakin ada dua faktor yang memicu alga merah berkembang biak dengan pesat di Sungai Ledeng. 

Pertama, faktor yang membuat perkembangan alga yakni suhu air sungai mencapai 33 derajat celsius. Kedua adanya faktor melimpahnya nutrisi bagi alga merah.

3. Cimeta Bandung

Sungai Cimeta juga pernah berubah menjadi warna merah pada 2022. Sisa material dikirimkan ke laboratorium PT Syslab di Sentul City Bogor dan hasilnya sungai berwarna merah darah ternyata tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). 

Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtyas mengatkaan hasil lab tidak menunjukkan adanya B3. Tidak ada B3 yang terkandung dalam material tersebut diperkuat dengan tidak ditemukan karakteristik mudah terbakar atau meledak.

Editor: Dini Listiyani