Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kehidupan Asing Masih Misteri, Astronom Terkenal Inggris Tak Percaya Cerita Orang Diculik Alien
Advertisement . Scroll to see content

Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari

Kamis, 23 Mei 2024 - 05:15:00 WIB
Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari
Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para astronom telah menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk mendeteksi sepasang black hole terjauh yang bertabrakan di alam semesta. Monster kosmik tersebut masing-masing diperkirakan sebesar 50 juta matahari.

Black hole terdeteksi pada jarak lebih dari 13 miliar tahun cahaya, sekitar 740 juta tahun setelah Big Bang. Meskipun bukan black hole terbesar atau tertua yang pernah terdeteksi, menurut penulis peneliti ESA, sepasang black hole yang bergabung masih berhasil tumbuh menjadi sangat besar pada waktu sangat awal dalam sejarah alam semesta. 

Penemuan ini semakin menantang teori-teori kosmologi terkemuka, yang gagal menjelaskan bagaimana benda-benda di masa awal alam semesta bisa tumbuh begitu besar dan begitu cepat, sebagaimana dikutip dari Live Science. 

“Temuan kami menunjukkan penggabungan adalah jalur penting di mana lubang hitam dapat tumbuh dengan cepat, bahkan saat fajar kosmik,” kata penulis utama studi tersebut, Hannah Übler, seorang peneliti di Universitas Cambridge.

Bersama dengan temuan Webb lainnya mengenai black hole aktif dan masif di alam semesta jauh, kata Hannah, hasil mereka juga menunjukkan lubang hitam masif telah membentuk evolusi galaksi sejak awal.

Black hole adalah objek yang sangat masif dengan tarikan gravitasi yang begitu kuat, sehingga tidak ada apa pun, bahkan cahaya, yang dapat lepas dari cengkeramannya. 

Mereka diperkirakan terbentuk ketika bintang-bintang masif runtuh dalam ledakan supernova, dan mereka tumbuh dengan terus-menerus menelan gas, debu, bintang, dan materi lain di galaksi yang mengelilinginya.

Lubang hitam yang paling lapar dan paling aktif dapat mencapai status supermasif, berukuran beberapa ratus ribu hingga beberapa miliar kali massa Matahari. 

Salah satu cara utama black hole supermasif bisa mencapai ukuran raksasa dengan bergabung dengan lubang hitam besar lainnya di galaksi terdekat, sebuah fenomena yang telah terdeteksi di berbagai waktu dan tempat di seluruh alam semesta.

Penemuan baru ini berkat instrumen inframerah NIRCam JWST yang kuat. Dalam studi baru, yang diterbitkan Kamis (16 Mei) di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, para peneliti melatih kamera inframerah JWST pada sistem black hole yang disebut ZS7.

Pengamatan sebelumnya menunjukkan sistem tersebut menampung inti galaksi aktif, black hole supermasif yang sedang makan di pusat galaksi, yang memancarkan cahaya terang saat gas panas dan debu berputar ke dalam perut lubang hitam.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut