Serangan Ransomware di Indonesia yang Sempat Bikin Geger, Nomor 1 Lumpuhkan Rumah Sakit
JAKARTA, iNews.id - Serangan ransomware di Indonesia yang sempat bikin geger masih diingat sejumlah orang. Apalagi, serangan itu berdampak pada banyak orang.
Ransomware adalah program jahat atau malware. Program ini mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke sistem data atau penting lainnya hingga tebusan dibayar.
Program jahat ini tidak hanya menyerang luar negeri. Belakangan ini heboh Pusat Data Nasional diserang ransomware Brain Cipher. Sebelum ini sebenarnya sudah ajah kejadian ransomware yang menghebohkan.
Ransomware Wannacry menghebohkan dunia. Banyak negara yang terkena dampak serangan ransomware ganas ini, termasuk Indonesia. Ransomware diketahui setelah beberapa rumah sakit terkemuka mengalami kendala teknis.
Kominfo menyebut dua rumah sakit di Jakarta menjadi korban serangan siber ransomware Wannacry. Dua rumah itu yakni Dharmais dan Harapan Kita.
Pada 2022 silam, Bank Indonesia mengakui mengalami serangan ransomware ke jaringannya. Pada saat itu, BI tidak tahu siapa pelaku di balik serangan.
Namun, pakar keamanan siber CISSReC Pratama Persadha mengungkapkan serangan itu dilakukan grup hacker Ransomware Conti, salah satu grup hacker berbahaya di dunia.
Berkaca dari masalah itu, BI melakukan uji infrastruktur demi memastikan penyelenggaraan sistem pembayaran aman dana efisien. BI juga terus memperkuat framework ketahanan keamanan.
Terbaru Indonesia diserang ransomware Brain Cipher. Aplikasi jahat ini berhasil melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Ada 210 instansi pemerintah di pusat dan daerah yang terdampak akibat lumpuhnya PDNS 2. Para pelaku pembobolan juga meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau sekira Rp131 miliar.
Editor: Dini Listiyani