Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Influenza A Subtipe H3N2 Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Ransomware di Indonesia yang Sempat Bikin Geger, Nomor 1 Lumpuhkan Rumah Sakit

Rabu, 26 Juni 2024 - 19:10:00 WIB
Serangan Ransomware di Indonesia yang Sempat Bikin Geger, Nomor 1 Lumpuhkan Rumah Sakit
Serangan Ransomware di Indonesia yang Sempat Bikin Geger (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Serangan ransomware di Indonesia yang sempat bikin geger masih diingat sejumlah orang. Apalagi, serangan itu berdampak pada banyak orang. 

Ransomware adalah program jahat atau malware. Program ini mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke sistem data atau penting lainnya hingga tebusan dibayar. 

Program jahat ini tidak hanya menyerang luar negeri. Belakangan ini heboh Pusat Data Nasional diserang ransomware Brain Cipher. Sebelum ini sebenarnya sudah ajah kejadian ransomware yang menghebohkan.

Serangan Ransomware di Indonesia

1. Serangan Ransomware Wannacry

Ransomware Wannacry menghebohkan dunia. Banyak negara yang terkena dampak serangan ransomware ganas ini, termasuk Indonesia. Ransomware diketahui setelah beberapa rumah sakit terkemuka mengalami kendala teknis. 

Kominfo menyebut dua rumah sakit di Jakarta menjadi korban serangan siber ransomware Wannacry. Dua rumah itu yakni Dharmais dan Harapan Kita. 

2. Serangan Ransomware Conti

Pada 2022 silam, Bank Indonesia mengakui mengalami serangan ransomware ke jaringannya. Pada saat itu, BI tidak tahu siapa pelaku di balik serangan.

Namun, pakar keamanan siber CISSReC Pratama Persadha mengungkapkan serangan itu dilakukan grup hacker Ransomware Conti, salah satu grup hacker berbahaya di dunia.

Berkaca dari masalah itu, BI melakukan uji infrastruktur demi memastikan penyelenggaraan sistem pembayaran aman dana efisien. BI juga terus memperkuat framework ketahanan keamanan. 

3. Serangan Ransomware Brain Cipher

Terbaru Indonesia diserang ransomware Brain Cipher. Aplikasi jahat ini berhasil melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Ada 210 instansi pemerintah di pusat dan daerah yang terdampak akibat lumpuhnya PDNS 2. Para pelaku pembobolan juga meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau sekira Rp131 miliar. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut