Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC Sekuritas, MNC Peduli dan Ciptadana Asset Management Dorong Literasi Digital di 4 SD Sukabumi 
Advertisement . Scroll to see content

Tahukah Anda, Komputer Tertua di Dunia Gunakan Kalender Lunar untuk Pelajari Bintang

Selasa, 20 Agustus 2024 - 05:04:00 WIB
Tahukah Anda, Komputer Tertua di Dunia Gunakan Kalender Lunar untuk Pelajari Bintang
Komputer tertua dunia ( Foto: University College London)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Antikythera Mechanism adalah komputer mekanik tertua di dunia yang dioperasikan dengan tangan. Komputer ini rupanya menggunakan kalender Bulan untuk mempelajari bintang.

Para arkeolog menemukan pecahan-pecahan perangkat yang rusak dari kapal karam di lepas pantai pulau Aegean pada 1901. Sejak itu, banyak generasi telah mempelajari sisa pecahan komputer. 

Dirancang dan dibangun pada abad kedua SM, mesin perunggu seukuran kotak sepatu itu mencakup satu set, setidaknya 30 rode gigi rumit dan berorientasi tepat. Seorang pengguna mengendalikan roda gigi ini menggunakan tombol eksternal agar secara akurat memprediksi peristiwa kalender astronomi di masa mendatang seperti pergerakan planet, gerhana, dan fase bulan dengan presisi yang tak tertandingi. 

Pada 2020, X-ray mengungkapkan serangkaian lubang yang berjarak teratur di bawah cincin kalender mekanisme yang rusak. Namun, karena cincin tidak lengkap, para peneliti hanya dapat berhipotesis tentang jumlah total lubang pada saat itu yakni antara 347 dan 367. 

Sayangnya, rentang tersebut mencakup hari-hari dalam kalender lunar 354 hari dan solar 365 hari. Namun, saat liburan musim dingin tahun lalu, para peneliti di Universitas Glasgow menemukan temuan baru.

"Menjelang akhir tahun lalu, seorang kolega menunjukkan kepada saya data yang diperoleh YouTuber Chris Budiselic, yang ingin membuat replika cincin kalender dan menyelidiki cara untuk menentukan berapa banyak lubang yang ada di dalamnya," kata Graham Woan, seorang profesor di Sekolah Fisika & Astronomi, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini sebagaimana dikutip dari Pop sci, Selasa (20/8/2024). 

Woan menerapkan analisis Bayesian, metodologi untuk masalah yang berhubungan dengan ketidakpastian dan data tidak lengkap. Analisis digunakan untuk menghitung jumlah total lubang yang paling mungkin dengan memperhitungkan enam fragmen cincin yang masih ada dan penempatan lubangnya. Hasilnya, Woan dengan yakin menyatakan cincin kalender tersebut berisi 354 atau 355 lubang.

Sementara itu, anggota fakultas lain di Institut Penelitian Gravitasi universitas Joseph Bayley memutuskan menggabungkan pendekatan analisis statistik yang sama sekali berbeda untuk membantu memecahkan kode tersebut. 

Dalam kasus ini, Bayley mengadaptasi teknik yang digunakan untuk mendeteksi dan menilai ketidakpastian seperti riak gelombang gravitasi yang halus di ruangwaktu dihasilkan peristiwa tabrakan black hole. Hasilnya menunjukkan cincin tersebut memiliki 354 atau 355 lubang dalam radius melingkar 77,1 mm, dengan ketidakpastian sekitar 1/3 mm. 

Analisis statistik juga menunjukkan setiap lubang bervariasi hanya 0,028 mm, tingkat akurasi yang mencengangkan saat mekanisme Antikythera dibuat.

"Ini memberi saya apresiasi baru terhadap mekanisme Antikythera dan kerja keras serta perhatian yang diberikan oleh para perajin Yunani dalam pembuatannya. Ketepatan posisi lubang akan membutuhkan teknik pengukuran yang sangat akurat dan tangan yang sangat mantap untuk melubanginya," kata Bayley dalam sebuah pernyataan.

Tim tersebut menerbitkan hasil gabungan mereka dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Horological Journal edisi Juli 2024. Mengingat kalender lunar memiliki 354 hari, Woan dan Bayley yakin perangkat tersebut berfokus pada metodologi pencatatan waktu ini, bukan kalender Julian berbasis Matahari. 

“Studi sebelumnya menunjukkan lingkaran kalender tersebut kemungkinan mengikuti kalender lunar, tetapi dua teknik yang kami terapkan dalam penelitian ini sangat meningkatkan kemungkinan hal ini benar,” tutur Bayley.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut