Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! 3 Astronaut China Terlantar di Luar Angkasa gegara Tabrak Puing Antariksa
Advertisement . Scroll to see content

Tanggapi Tweet Bos Roscosmos, Mantan Astronot NASA: Program Luar Angkasa Anda Tak Berarti Tanpa Bendera

Selasa, 08 Maret 2022 - 07:49:00 WIB
Tanggapi Tweet Bos Roscosmos, Mantan Astronot NASA: Program Luar Angkasa Anda Tak Berarti Tanpa Bendera
Bos Roscosmos Dmitry Rogozin (Foto: International Astronautical Federation/YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kemitraan antariksa antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) terlihat semakin goyah setiap hari. Kemitraan diperburuk sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, sehingga mendorong AS dan sejumlah negara lain menjatuhkan sanksi ekonomi baru. 

Pejabat antariksa Rusia telah mengecam sanski AS. Sebagai tanggapan, mereka telah menghentikan penjualan mesin roket buatan Rusia ke perusahaan AS dan menghentikan pel
uncuran roket Soyuz buatan Rusia dari Spaceport Eropa di Guyana Prancis. 

Kepala Badan Antariksa Rusia, Roscosmos Dmitry Rogozin bahkan mempertanyakan partisipasi negara itu dalam program International Space Station (ISS). Rogozin sekarang menembakkan sejumlah tweet baru, beberapa ditujukan untuk mantan astronot NASA Scott Kelly. 

Kelly bukanlah target acak. Mantan astronot itu sering men-tweet dalam bahasa Rusia tentang invasi Ukraina, dan dia secara khusus membidik Roscosmos dan Rogozin. Misalnya, minggu lalu, Rogozin men-tweet video teknisi yang menempelkan bendera Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain di roket Soyuz yang seharusnya meluncurkan 36 satelit internet untuk perusahaan OneWeb yang berbasis di Inggris dari Rusia- menjalankan Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. 

Peluncuran itu, yang dijadwalkan pada 4 Maret, tidak terjadi, karena OneWeb dan pemerintah Inggris, yang memiliki bagian dari perusahaan, menolak untuk memenuhi tuntutan baru yang diberlakukan oleh Roscosmos.

"Peluncur di Baikonur memutuskan tanpa bendera beberapa negara, roket kami akan terlihat lebih indah," tulis Rogozin dalam bahasa Rusia.

Kelly menanggapi tweet itu pada Minggu, 6 Maret 2022. Dia menulis, "Dimon, tanpa bendera-bendera itu dan devisa yang mereka bawa, program luar angkasa Anda tidak akan berarti apa-apa. Mungkin Anda dapat menemukan pekerjaan di McDonald's jika McDonald's masih ada di Rusia."

Rogozin membalas dengan tweet yang berbunyi, "Get off, you moron! Kalau tidak, kematian ISS akan ada di hati nurani Anda!" Tweet itu segera dihapus, dan Kelly meminta penjelasan. "Dimon, kenapa kamu menghapus tweet ini? Tidak ingin semua orang melihat anak macam apa kamu?" ujar mantan astronot itu tweeted Senin, 7 Maret 2022. 

Untuk diketahui, "Dimon" adalah bentuk akrab dari "Dimitry," dan penggunaan Kelly tidak cocok dengan Rogozin, sebagaimana dikutip dari Space.com. 

"Mr. Scott Kelly! Anda tidak perlu memprovokasi saya. Kami tidak akrab dengan Anda, tetapi Anda ... memanggil saya 'Dimon,' meskipun saya tidak tahu perlakuan seperti itu dan saya tidak akan membiarkan Anda berperilaku seperti itu dengan saya. menantang dan merusak," tweet Rogozin Senin, kali ini dalam bahasa Inggris.

Lebih lanjut, Rogozin menuliskan, "Mungkin demensia dan agresi yang Anda kembangkan adalah konsekuensi dari kelebihan beban dan stres dari empat penerbangan ke luar angkasa. Saya mengundang Anda untuk menjalani pemeriksaan di Institut Otak Badan Medis dan Biologi Federal kami.

Kelly mengunjungi ISS dengan tiga dari empat penerbangan luar angkasanya, menghabiskan sekitar satu tahun di laboratorium yang mengorbit pada misi terakhirnya, yang berlangsung dari Maret 2015 hingga Maret 2016. (Penerbangannya yang lain adalah misi pesawat ulang-alik yang melayani Teleskop Luar Angkasa Hubble pada tahun 1999.) Semua astronot yang mengunjungi stasiun luar angkasa harus berbicara bahasa Inggris dan Rusia, yang menjelaskan kemampuan Kelly untuk berbicara dengan Rogozin dalam bahasa itu. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut