Teknologi Yang Terinspirasi dari Tumbuhan
JAKARTA, iNews.id - Teknologi yang terinspirasi dari tanaman dan hewan ada beberapa di luar sana. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui teknologi tertentu terinspirasi dari tanaman dan hewan.
Manusia telah menemukan banyak hal yang menakjubkan. Tapi, banyak di antaranya tidak original. Para ilmuwan banyak mengangkat ide-ide di Bumi untuk waktu yang lama.
Melalui ilmu penyalinan alam atau biomimikri, para ilmuwan mampu mengembangkan inovasi dan teknologi yang unik. Biomimikri sekarang menjadi industri bernilai miliar dolar.
Di luar sana, ada sejumlah contoh teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan. Berikut ini teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan, sebagaimana dirangkum iNews.id, Sabtu (14/8/2021).
1. Velcro
Dikutip dari didyouknowscience, Velcro adalah pengikat yang ditemukan pada apa saja mulai dari tas, sepatu anak hingga pakaian astronot. Bahan lengket ini sebenarnya terinspirasi dari cara gerinda tumbuhan menempel pada bulu atau kain.
Engineer Swiss George de Mestral mengamati tanaman itu saat menempel dengan pada celananya setelah perjalanan berburu di Alpen pada 1941. Dia menemukan, kait kecil memungkinkan mereka menempel pada benda-benda dengan loop dan berpikir itu bisa direplikasi menjadi sesuatu yang bermanfaa.t
2. Perangkat Medis Antibakterial
Keunikan kulit hiu tidak hanya menguntungkan industri perkapalan. Industri medis dan masyarakat umum dapat memanfaatkan perkembangan ini juga lho.
Para ilmuwan telah memeriksa bahan seperti kulit hiu dapat mencegah pertumbuhan dan penyebaran bakteri penyebab penyakit seperti E. coli dan Staphylococcus aureus yang kebal Methicillin. Ini adalah kabar baik bagi sektor kesehatan, karena bakteri dan virus masih menyebar bahkan di rumah sakit yang perawat dan dokternya selalu mencuci tangan.
3. Filter Air
Telah diketahui sejak lama harus ada pori-pori di dalam membran sel agar air dan garam dapat mengalir masuk dan keluar sel. Setelah mempertimbangkan teori ini dengan cermat, para ilmuwan menemukan harus ada filter selektif yang mencegah ion lewat, karena hanya molekul air yang dapat mengalir dengan bebas.
Ini telah menjadi misteri lama dalam biokimia, dan baru terpecahkan pada 1990-an ketika ahli biologi Peter Agre menemukan aquaporin, protein membran yang memungkinkan fenomena semacam itu. Molekul aquaporin terjadi untuk mempertahankan osmoregulasi dalam organisme hidup. Agre menerima Hadiah Nobel pada tahun 2003 karena penemuan ini.
Editor: Dini Listiyani