Teleskop Angkasa James Webb Muncul di Google Doodle, Lengkap dengan Foto Galaksi, Bintang, dan Nebula

JAKARTA, iNews.id - Teleskop angkasa James Webb muncul di Google Doodle pada 12 Juli 2022. Google Doodle membuat gambar teleskop angkasa tersebut dalam versi kartun bergerak yang kemudian membuka kamera dan menampilkan foto-foto berisi galaksi, bintang, dan nebula. 

“Apakah kita sendirian di alam semesta? Bagaimana kita bisa sampai di sini? Gambar pertama dari Teleskop Luar Angkasa James Webb membantu kami #UnfoldTheUniverse & menjawab pertanyaan di atas. #GoogleDoodle hari ini merayakan foto inframerah terdalam dari alam semesta yang pernah diambil,” tulis akun Twitter @GoogleDoodles pada Selasa (12/7/2022). 

Baca Juga

7 Kota dengan Biaya Hidup Murah untuk Mahasiswa di Indonesia

Lantas, apa sebenarnya teleskop angkasa James Webb yang bisa kita lihat di Google Doodle? 

Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai teleskop James Webb yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber (14/7/2022).

Teleskop Angkasa James Webb Muncul di Google Doodle

Teleskop angkasa James Webb atau yang juga dikenal dengan istilah JWST pertama kali diluncurkan di Pusat Antariksa Guyana, Kourou, Guyana, Perancis pada 25 Desember 2021 sebagai hasil kolaborasi antara NASA, ESA, dan CSA. 

Baca Juga

Anaknya Lolos Jadi Perwira TNI AD, Petani Ini Tak Kuasa Menahan Tangis

Untuk mencapai orbit pada jarak 1,5 juta kilometer dari bumi, teleskop ini membutuhkan waktu hingga satu bulan. 

Teleskop James Webb ini diklaim merupakan teleskop terbesar, terkuat, dan paling kompleks yang digunakan untuk melakukan astronomi inframerah. 

Dengan demikian tak heran jika teleskop tersebut mampu melihat objek yang sangat tua, berjarak sangat jauh, dan redup. 

Gambar operasional yang mengungkapkan potret terdalam alam semesta pun dirilis oleh NASA setelah 6 bulan teleskop diluncurkan ke luar angkasa. 

Gambar rinci, yang dikenal sebagai Webb's First Deep Field ini menangkap gugus galaksi SMAC S 0723 yang menampilkan ribuan galaksi dengan benda langit paling redup yang pernah diamati. 

Gugus tersebut bertindak sebagai lensa gravitasi, memperbesar galaksi-galaksi yang jauh, dan membawanya ke dalam jangkauan penglihatan manusia. 

Melalui gambar-gambar tersebut, kini para ahli astronomi dapat lebih mudah mempelajari sejarah kosmik. 

Tak hanya itu, terobosan-terobosan ilmiah di masa depan dapat dicetuskan melalui gambar-gambar yang dihasilkan teleskop James Webb tersebut.

Editor: Komaruddin Bagja