Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kenapa Tubuh Manusia Semakin Pendek saat Tua? 
Advertisement . Scroll to see content

Tingkat Mutasi Manusia Melambat Dibanding Sebelumnya

Jumat, 25 Januari 2019 - 05:01:00 WIB
Tingkat Mutasi Manusia Melambat Dibanding Sebelumnya
Manusia (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Mutasi manusia tidak secepat dulu. Dengan membandingkan perubahan genetik pada keturunan berbagai primata, para peneliti menentukan tingkat mutasi manusia telah melambat.

Lebih dari sejuta tahun yang lalu, secara signifikan tingkat mutasi manusia telah melambat. Mutasi baru yang lebih sedikit sekarang terjadi pada manusia per tahun dibanding sejumlah primata terdekat.

Dalam studi terbaru, para peneliti Aarhus University dan Copenhagen Zoo menemukan mutasi baru pada simpanse, gorila, dan orangutan. Kemudian, mereka membandingkannya dengan studi yang sesuai pada manusia.

Peneliti menggunakan sekuensing seluruh genom keluarga untuk menemukan mutasi baru, dengan menemukan varian genetik yang hanya ada pada anak dan tidak ada pada orangtua.

"Selama enam tahun terakhir, beberapa penelitian besar telah melakukan ini untuk manusia. Jadi, kami memiliki pengetahuan yang luas tentang jumlah mutasi baru yang terjadi pada manusia setiap tahun. Namun, hingga saat ini, belum ada perkiraan bagus tentang tingkat mutasi pada kerabat terdekat manusia," kata Søren Besenbacher dari Aarhus University, sebagaimana dikutip dari Phys, Jumat (25/1/2019)

Studi ini mengamati 10 ayah, ibu, dan anak dari 10 keluarga (tujuh keluarga simpanse, dua gorila, dan satu orangutan). Di semua keluarga, peneliti menemukan lebih banyak mutasi dibanding yang diperkirakan berdasarkan jumlah yang biasanya muncul dalam keluarga manusia dengan orangtua yang seusia. Artinya, tingkat mutasi tahunan sekarang sekitar sepertiga lebih rendah pada manusia dibandingkan kera.

Waktu Spesiasi dengan Bukti Fosil
Angka yang lebih tinggi pada kera berdampak pada lamanya waktu yang diperkirakan berlalu sejak nenek moyang manusia dan simpanse hidup. Ini karena tingkat mutasi yang lebih tinggi berarti jumlah perbedaan genetik antara manusia dan simpanse akan terakumulasi dalam periode yang lebih pendek.

Jika tingkat mutasi baru untuk kera diterapkan, para peneliti memperkirakan spesiasi yang memisahkan manusia dari simpanse terjadi sekitar 6.6 juta tahun yang lalu. Jika tingkat mutasi untuk manusia diterapkan, spesiasi seharusnya sekitar 10 juta tahun lalu.

"Waktu spesiasi yang sekarang bisa kita hitung berdasarkan kecocokan laju baru jauh lebih baik dibanding yang diharapkan dari fosil nenek moyang manusia yang kita kenal," kata Mikkel Heide Schierup dari Aarhus University.

Pengurangan dalam tingkat mutasi manusia yang ditunjukkan pada penelitian ini juga bisa berarti manusia harus mengubah perkiraan pemisahan antara Neanderthal dan menjadi lebih dekat saat ini. Selanjutnya, hasilnya bisa berdampak pada konservasi kera besar.

"Semua spesies kera besar terancam punah di alam. Dengan penanggalan yang lebih akurat tentang bagaimana populasi telah berubah sehubungan dengan iklim dari waktu ke waktu, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai bagaimana spesies bisa mengatasi perubahan iklim di masa depan," ujar Christina Hvilsom dari Copenhagen Zoo.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut