Urine Astronot Bisa Jadi Material Bangun Pangkalan di Bulan
SAN FRANCISCO, iNews.id - Membangun habitat di luar angkasa seperti pangkalan di Bulan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi biaya untuk mengangkut material bangunan dari Bumi ke luar angkasa.
Oleh karena itu, tim peneliti berusaha mencari cara agar biaya bisa ditekan. Tim peneliti Eropa percaya telah menemukannya dan itu melibatkan kombinasi antara urine astronot dan debu Bulan.
Dalam sebuah tes, para peneliti dari Norwegia, Spanyol, Belanda, dan Italia bekerja sama dengan European Space Agency (ESA) menguji ramuan tersebut sebagai bahan cetak 3D yang potensial. Dalam eksperimen yang dilakukan di Ostfold University College, Norwegia, mereka menemukan sampel yang dicetak mampu mendukung bobot yang berat, mempertahankan struktur, dan bahkan bertahan dalam siklus pencairan berulang.
"Dalam pekerjaan kami, kami menggunakan regolith dan debu Bulan dalam kombinasi dengan natrium hidroksida serta air untuk membuat beton geopolimer. Beton geopolimer merupakan beton yang tidak memanfaatkan semen biasa. Sangat diinginkan untuk menggunakan ini di Bulan karena sangat mahal untuk membawa apa pun dari Bumi. Karena pasokan air di Bulan terbatas, kita perlu menambahkan sesuatu untuk mengurangi jumlah air yang kita butuhkan untuk mendapatk sifat aliran yang baik struktur bangunan 3D-printing," kata Profesor Anna-Lena Kjoniksen yang dikutip dari Digital Trends, Rabu (4/3/2020).
Material kimia tentu saja tidak dalam persediaan yang lebih siap di luar angkasa dibanding apa pun yang biasanya dibawa astronot dari Bumi. Namun, urine dapat menyediakan sumber berlimpah dari satu bahan kimia tertentu yang disebut urea.
Urea berguna untuk memutus ikatan hidrogen. Memutus ikatan hidrogan dalam beton debu Bulan mengurangi viskositasnya, membuatnya lebih lembut, dan lentur sebelum mengeras. Pada akhirnya, hal ini membuat material yang dihasilkan menjadi lebih mudah dicetak dalam 3D sebagai struktur dengan cara yang sama seperti di Bumi.
"Langkah selanjutnya adalah menguji apakah kita dapat menggunakan ini untuk mecetak 3D di ruang hampa. Selain itu, kita akan menguji kemampuan beton untuk menghentikan iradiasi yang lebih banyak di Bulan dibanding Bumi. Jika kita berhasil mengembangkan beton geopolimer yang dapat dicetak 3D dalam ruang hampa dan masih memberikan sifat perisai mekanik dan radiasi yang diinginkan, kami berharap mereka akan mengujinya di luar angkasa masa depan," ujarnya.
Editor: Dini Listiyani