Usai Gempa Turki, Pemetaan Satelit Darurat Diaktifkan
JAKARTA, iNews.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengaktifkan layanan satelit pemetaan darurat. Pemtaan diaktifkan usai gempa dahsyat melanda Turki dan Suriah, Senin 7 Februari 2023.
Gempa berkekuatan 7,8 skala richter menyebabkan kerusakan luas di seluruh Turki dan barat laut Suriah, merenggut nyawa lebih dari 2.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Episentrum gempa sedalam 11 mil tampaknya berada di sepanjang perbatasan selatan Turki tepat di sebelah barat kota Gaziantep menurut data yang dikumpulkan United States Geological.
Setelah gempa yang merusak, United Nations Satellite Centre (UNOSAT) mengumumkan via Twitter pada Senin, mereka telah mengaktifkan layanan pemetaan daruratnya, yang menyediakan analisis citra satelit selama keadaan darurat kemanusiaan terkait bencana, keadaan darurat yang kompleks, dan situasi konflik, sebagaimana dikutip dari Space.com.
Peta langsung yang berisi data geospasial terkait gempa 6 Februari di Turki dan Suriah dapat ditemukan di situs web UNOSAT. Peta memberikan gambaran struktur yang rusak atau berpotensi rusak akibat gempa bumi, yang kemudian dapat digunakan kelompok tanggap bencana dan bantuan kemanusiaan menanggapi krisis yang masih berlangsung dengan sebaik-baiknya.
Grup seperti kantor dan badan PBB, badan pemerintah, organisasi bantuan seperti Red Cross and Red Crescent dan organisasi kemanusiaan non-pemerintah dapat meminta akses ke citra yang dikumpulkan oleh UNOSAT.
UNOSAT dimulai pada 2001 dan diselenggarakan di Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir atau CERN. Fokus awalnya untuk memberikan PBB analisis dan pelatihan satelit untuk negara-negara anggota PBB. Tapi, pada 2003 pusat tersebut telah diperluas untuk menawarkan layanan pemetaan cepat demi upaya kemanusiaan seperti yang saat ini berlangsung di Turki.
Editor: Dini Listiyani