Milenial Lebih Pilih Belanja dan Travelling ketimbang Investasi
JAKARTA, iNews.id - Travelling, berbelanja, hingga menikmati makanan lezat sudah menjadi gaya hidup yang lekat dengan milenial. Generasi ini memiliki gaya hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya karena lahir pada masa kemudahan akses mulai dari pelayanan reservasi destinasi wisata, berbelanja, membeli makanan, sampai dengan lembaga keuangan.
Alhasil, gaya hidup generasi milenial dalam mengelola keuangan pun berbeda. Hal ini menyebabkan sebagian besar milenial memiliki tingkat konsumsi yang tergolong tinggi.
Dengan menggunakan penghasilan bulanannya, kaum milenial lebih tertarik menggunakan pendapatannya untuk belanja dan travelling sehingga lupa menyisihkan pendapatan untuk investasi, dana darurat, atau aset.
Financial Coach dan Financial Advisor, Philip Mulyana menjelaskan alasan mengapa milenial lebih suka belanja dibandingkan investasi. Menurutnya, milenial memiliki kebiasaan instan gratification, dorongan mendapatkan sesuatu tanpa penundaan.
"Misalnya, mereka niat ingin investasi dengan dana Rp1 juta, namun saat melihat barang promo dan free ongkir, akhirnya luluh juga," ujar Philip Mulyana, Senin (8/11/2021).
Philip mengatakan investasi memang harus dimulai dari diri sendiri. Milenial, kata dia, harus sudah memikirkan rencana ke depan.
"Suatu saat, kita pasti akan mempersiapkan pernikahan. Maka, kita harus sudah punya planning. Kita butuh dana sekian, sementara gaji sekian. Bagaimana caranya agar bisa memenuhinya?" ujarnya.
Karena itu, kata Philip, sudah saatnya milenial aware akan pentingnya investasi. Dia menyarankan, untuk pemula ada baiknya memilih instrumen investasi yang aman.
"Kalau kita bisa terima rugi dari apa yang kita investasikan, silakan investasi pada aset berisiko. Tapi, kalau enggak bisa terima (rugi), pilihlah investasi yang lebih aman. Salah satunya emas," katanya.
Menurutnya, emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling stabil dan cocok bagi investor pemula. Emas juga merupakan aset likuid yang dapat dijual ataupun digadaikan dengan mudah jika sewaktu-waktu membutuhkan uang.
Saat ini, emas tak hanya bisa dibeli langsung ke tokonya. Ada berbagai channel penjualan emas, salah satunya melalui berbagai marketplace yang memungkinkan milenial menginvestasikan emas dengan cara dicicil maupun dibeli langsung secara digital.
"Investasi emas digital akan menjadi satu peluang yang menarik bagi milenial. Sayangnya, milenial masih banyak yang belum tahu karena minimnya sosialisasi terkait kelebihan berinvestasi di emas digital," kata Philip.
Pembelian melalui cara online umumnya menawarkan pilihan bagi pembeli untuk memilih sendiri nominal emas yang akan dibeli. Maka, tidak ada patokan khusus akan jumlah pembelian emas yang dapat disesuaikan dengan kemampuan.
Selain itu, pembelian secara online juga menawarkan berbagai pilihan pembayaran yang praktis, baik itu transfer, digital payment, maupun menggunakan kartu kredit. Meski tak bisa mendapatkan emas dalam bentuk fisik secara langsung, pembelian dengan cara online ini bisa menjadi cara untuk pemula agar tidak menunda-nunda untuk mulai berinvestasi.
Sudah banyak platform yang menawarkan fitur untuk investasi emas digital, salah satunya lewat voucher gramasi emas.
Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata mengatakan, ultra voucher sebagai leading platform in rewards and everyday services, akan terus berupaya menghadirkan fitur-fitur yang mendukung gaya hidup masyarakat di antaranya dengan terus berkolaborasi bersama sejumlah mitra terpercaya.
"Kali ini kami menggandeng distributor emas UBS untuk menyediakan voucher gramasi emas. Masyarakat dapat membeli emas sesuai pilihan berapa gramnya melalui ultra voucher, sehingga memudahkan untuk berinvestasi bahkan untuk memberikannya sebagai hadiah," ujarnya.
Riky menambahkan kehadiran voucher gramasi emas ini karena melihat antusiasime masyarakat terhadap instrumen investasi emas terus meningkat. Emas akan terus menjadi instrumen investasi yang tak lekang oleh zaman serta mudah dijual dan relatif lebih aman.
“Untuk penggunaannya, masyarakat tidak hanya diberi kemudahan, tetapi juga mendapat banyak keuntungan saat melakukan transaksi emas dengan berbagai pilihan gramasi menggunakan voucher di aplikasi. Berinvestasi emas lebih mudah, pengguna juga akan mendapatkan penawaran harga emas yang lebih kompetitif," ujarnya.
Direktur Utama PT Untung Omega Bersama, Deasy Yani Veronica, mengatakan selama situasi pandemi minat masyarakat untuk berinvestasi itu cenderung naik dan emas menjadi salah satu jenis yang paling aman dan minim risiko.
"Voucher gramasi emas akan menguntungkan untuk digunakan sebagai investasi jangka panjang. Setiap pengguna akan mendapatkan emas sesuai harga saat melakukan transaksi," tutur Deasy.
Editor: Vien Dimyati