Pelestarian Budaya lewat Tekstil Tradisional Bangkitkan Ekonomi Kreatif
JAKARTA, iNews.id - Masa pandemi yang sudah berlangsung sejak awal 2020 telah membuat berbagai industri terpuruk. Tidak hanya pariwisata, sektor ekonomi kreatif juga mengalami hal yang sama.
Terutama di bidang fashion yang juga mengalami keterpurukan. Meski demikian, pandemi tidak menyurutkan pelaku usaha untuk berkarya.
Thresia Mareta, Founder Lakon Indonesia mengatakan, koleksi PakaianKoe merupakan penanda dimulainya Lakon Indonesia bergerak ke arah tekstil tradisional. Koleksi pertama yang bertajuk A Journey to Java ini menceritakan perjalanan dalam usaha pelestarian budaya.
"Sesuai dengan judulnya, PakaianKoe adalah presentasi hasil dari apa yang dilakukan oleh Lakon Indonesia bersama dengan para pengrajin, khususnya di daerah Jawa. Selama lebih dari 1 tahun ini Lakon Indonesia tidak hanya membina tetapi juga mengajak para pengrajin, untuk bekerja sama secara profesional. Dengan tujuan untuk menggerakkan roda perekonomian pengrajin," kata Thresia melalui keterangannya, belum lama ini di Jakarta.
Lebih jauh, lanjut Thresia, pihaknya juga memberikan pandangan-pandangan yang baru dan ilmu-ilmu baru, sehingga semuanya bisa berguna bagi masa depan pengrajin.
Dia juga mengingatkan kembali mengenai prinsip-prinsip dasar budaya dan tradisi yang sudah diwariskan secara turun temurun. "Membantu mereka mengeksplorasi berbagai macam material seperti katun, denim kanvas, voile, taffeta, tile, dan chiffon sebagai material dasar batik dan jumputan, yang hasilnya kami gunakan di dalam koleksi PakaianKoe," kata dia.
Selain itu, dia juga membantu pengrajin membuat perubahan-perubahan secara teknikal, mengajarkan cara kerja dan cara pembuatan yang lebih benar sehingga kematangan karya dapat berkembang lebih baik.
"Tim kami bekerja dengan sepenuh hati dalam merancang pagelaran PakaianKoe untuk mencapai hasil yang maksimal dari segala eksplorasi yang kami lakukan bersama. Bagaimana agar koleksi ini tidak hanya menjadi satu koleksi pakaian hasil produk lokal tetapi menjadi satu koleksi yang dapat mengangkat hasil karya tangan para pengrajin menjadi sesuatu yang mempunyai rasa dan standar yang dapat diterima dunia Internasional," kata Thresia.
Dia berharap, PakaianKoe bisa menghasilkan presentasi yang lebih dalam dan sempurna dari apa yang pernah dibuat sebelumnya di Indonesia. Untuk itu dia mengajak beberapa profesional di bidang lain untuk berkolaborasi mewujudkan presentasi yang dapat menggambarkan dan mewakili Indonesia.
Adapun kolaborasi dilakukan dengan Irsan, fashion designer yang bertindak sebagai Creative Director koleksi PakaianKoe, Adi Purnomo, arsitek yang akan merancang keseluruhan area presentasi, Davy Linggar yang akan menangani videografi, serta Addie MS dan Twilite Orchestra yang akan mengiringi acara secara live.
"Kami berharap ini dapat menjadi suatu titik balik dalam membuat perubahan-perubahan yang sangat diperlukan untuk membangun budaya dan tradisi," kata dia.
Editor: Vien Dimyati