10 Tradisi Unik Natal di Dunia, Ada Acara Lempar Puding di Slovakia
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak tradisi unik Natal di dunia yang mungkin jarang diketahui. Keunikan inilah yang membuat negara-negara tersebut didatangi oleh turis dari berbagai penjuru dunia.
Tradisi tersebut bukan berupa kegiatan mendekorasi pohon Natal, bertukar kado, dan makan malam bersama keluarga.
Melansir dari situs The Independent, Sabtu (23/12/2023), ini sepuluh tradisi unik saat Natal dari berbagai negara.
Ada beberapa tradisi aneh di Catalonia, salah satunya adalah caga tio. Dalam dua minggu menjelang Natal, akan ada makhluk tersenyum diciptakan dari sepotong kayu kecil dan diletakkan di meja makan.
Makhluk kayu ini harus diberi makan setiap hari dengan buah, kacang, dan permen sebelum pada Malam Natal. Dalam beberapa tahun terakhir, caganer yang dijual di toko dan pasar-pasar Natal di seluruh wilayah telah mengambil bentuk hampir semua tokoh dunia, seperti Donald Trump.
Di Caracas, ibu kota Venezuela, pengunjung pergi ke ibadah gereja pagi-pagi menggunakan sepatu roda sepanjang masa perayaan. Bahkan jalan-jalan akan ditutup pada pagi-pagi antara 16 Desember dan Malam Natal khusus untuk orang-orang yang bersepatu roda.
Natal bukan hari libur nasional di Jepang, tetapi itu tidak menghentikan sejumlah besar orang merayakan festival tersebut. Di negara tersebut, akan ada banyak kue Natal ala Jepang, yang biasanya terbuat dari krim kocok dan stroberi.
Dalam variasi lebih lanjut tentang makanan Natal, banyak orang Jepang pergi ke restoran ayam cepat saji pada malam Natal. Tradisi itu disebut sudah ada sejak tahun 1970.
Di Portugal, Natal adalah waktu untuk mengenang keluarga yang sudah meninggal. Karenanya, keluarga yang ditinggalkan akan menyiapkan tempat khusus di meja makan pada Malam Natal, yang dipercaya akan ditempati oleh keluarga yang meninggal.
Praktik ini disebut consoda dan diyakini membawa keberuntungan bagi keluarga. Hidangan yang disajikan terdiri dari ikan bakar, kentang, dan berbagai puding.
Selama Natal, wanita Ceko menggunakan trik cerdik untuk meramalkan kehidupan cinta mereka dalam tahun yang akan datang. Wanita lajang berdiri dengan punggung menghadap pintu depan mereka dan melemparkan sepatu melalui bahu mereka.
Jika sepatu mendarat dengan ujungnya mengarah ke pintu, wanita itu mungkin akan merencanakan pernikahan dalam 12 bulan mendatang.
Di Norwegia, dipercayai bahwa Malam Natal bertepatan dengan kedatangan roh jahat dan penyihir. Untuk melindungi diri, keluarga menyembunyikan semua sapu dan pel sebelum mereka tidur.
Pohon Natal Ukraina biasanya dihias dengan laba-laba dan jaring tiruan. Adat ini, yang dikatakan membawa keberuntungan, berasal dari cerita nenek moyang tentang seorang wanita miskin yang tidak mampu menghias pohonnya. Dia terbangun pada pagi Natal dan menemukan seekor laba-laba telah melapisi pohonnya dengan jaring berkilauan.
Hanya sekitar 2,3 persen dari populasi India adalah orang Kristen. Meskipun demikian, mereka tetap merayakan hari Natal.
Uniknya, perayaan Natal di India akan dilakukan dengan menghias pohon Natal. Namun karena tidak ada pohon cemara dan pinus, mereka menggantinya dengan pohon mangga dan pisang.
Dalam cerita rakyat Alpen Austro-Bavaria, Krampus adalah teman Santa yang menyeramkan. Ia digambarkan sebagai makhluk setan yang menghukum anak nakal sepanjang masa perayaan.
Binatang mitos yang berbulu, berkuku, dan bertanduk besar ini akan bermunculan setiap tahun pada 5 Desember di banyak kota di Jerman dan Austria dalam festival bernama Krampusnacht.
Acara tersebut sering kali ditandai dengan parade di mana ratusan orang berpakaian sebagai Krampus dan saling mengejar di jalanan.
Di Slovakia, tradisi makan malam Natal dilakukan dengan melemparkan puding ke langit-langit ruangan oleh anggota keluarga tertua. Jumlah yang menempel menunjukkan keberuntungan yang seharusnya diterima semua orang dalam tahun yang akan datang.
Demikian 10 tradisi unik Natal di dunia. Tak hanya di luar negeri, beberapa wilayah di Indonesia sebenarnya juga memiliki tradisi unik saat hari raya Natal.
Editor: Simon Iqbal Fahlevi