3 Kelakuan Buruk Penumpang Pesawat, Paling Memalukan Asusila di Toilet

JAKARTA, iNews.id - Perilaku buruk penumpang pesawat terbang tidak memandang apakah dia orang Eropa, Amerika, atau Asia. Semua bisa terjadi pada siapa saja. Ada banyak tingkah penumpang pesawat yang membuat petugas harus bertindak.

Salah satu perilaku penumpang pesawat yang paling memalukan adalah berbuat asusila dalam toilet. Tidak hanya satu atau dua, ternyata kebiasaan ini terjadi di negara mana pun. Hal ini tentunya mengganggu penumpang lain.

Tak hanya melakukan asusila, beberapa perilaku lain seperti merusak barang orang lain hingga membuat onar tidak dibenarkan ketika berada dalam pesawat.

Jika hal seperti ini dibiarkan, maka tidak segan maskapai penerbangan melakukan tindakan tegas, yaitu mengeluarkannya dari pesawat. Ingin tahu perilaku buruk apa saja yang tanpa disadari dapat mengganggu penumpang pesawat? Berikut ulasan iNews.id, seperti dikutip melalui Insider, Jumat (27/4/2018).

Merusak barang orang lain

Jika tertangkap sengaja merusak properti penumpang, Anda dapat dikeluarkan oleh maskapai. Ketika merasa terganggu dengan barang penumpang lain karena membuat Anda sempit, jangan mencari masalah.

Membuat onar

Amerika mengharuskan semua penumpangnya berperilaku dengan pantas dan hormat dengan penumpang lain di pesawat. Maskapai penerbangan mengatakan, mereka dapat mengeluarkan penumpang jika berperilaku tidak sopan. Anda membuat risiko pelanggaran atau gangguan yang tidak masuk akal untuk penumpang lain. Jika suasana hati tidak menyenangkan, Anda harus menyimpannya untuk diri sendiri, kecuali jika ingin mengambil risiko dikeluarkan.

Berbuat asusila

Berada di ketinggian menjadi hal menyenangkan bagi sebagian orang. Apalagi suasana hati Anda bahagia karena liburan. Tetapi jika Anda tertangkap menggunakan kamar mandi pesawat untuk berhubungan seks, siap-siap untuk dikeluarkan dari pesawat. Secara teknis ini tidak ilegal dan ribuan orang melaporkan telah melakukannya, tetapi Anda harus berhati-hati. Pasalnya, ini adalah perilaku yang memalukan.

Editor: Vien Dimyati