Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nusantara International Convention Exhibition Dibuka Jadi Destinasi MICE Terbaru
Advertisement . Scroll to see content

3 Objek Wisata Terkenal Ini Dipopulerkan oleh Buku Best Seller Dunia

Selasa, 25 September 2018 - 09:10:00 WIB
3 Objek Wisata Terkenal Ini Dipopulerkan oleh Buku Best Seller Dunia
Tempat wisata ini menjadi terkenal setelah dipopulerkan buku best seller (Foto: Insider)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lokasi film dan beberapa acara televisi telah meningkatkan pariwisata di berbagai tempat di seluruh dunia. Begitupula dengan buku-buku best seller yang menceritakan keindahan alam dan tempat menarik di dunia. Tempat-tempat ini menjadi terkenal dan wajib untuk dikunjungi.

Buku-buku sastra terkenal, seperti The Da Vinci Code yang memopulerkan Rosslyn Chapel atau tempat wisata Verona di Italia. Balkon Juliet dari Shakespeare's Romeo and Juliet ini sangat ramai dikunjungi wisatawan. Ya, sederet tempat menarik ini menjadi populer lewat buku-buku best seller tersebut.

Ingin tahu, destinasi wisata mana saja yang yang populer dari buku-buku best seller terbaik di dunia? Berikut ulasan iNews.id, seperti dikutip melalui Insider, Selasa (25/9/2018).

1. The Pacific Crest Trail, USA - "Wild" oleh Cheryl Strayed

"Wild" adalah sebuah memoar yang menceritakan perjalanan tiga bulan Cheryl Strayed di Pacific Crest Trail pada 1995. Dalam upaya untuk menyembuhkan dirinya sendiri dari kehilangan seorang ibu empat tahun sebelumnya dan perceraiana, Strayed melakukan solo travelling dan dengan berjalan sejauh 1.100 mil dari Gurun Mojave ke California dan Oregon ke Washington State.

Keteguhan dan ketangguhan Strayed dalam menghadapi perjalanan ini, penuh dengan ketakutan dan kesulitan, merupakan inspirasi bagi banyak orang yang memutuskan untuk mencoba perjalanan itu. Sejak buku tersebut publis pada Maret 2012 (dan peluncuran film pada Desember 2014), jumlah pejalan kaki di PCT telah melonjak. Pada 2013 ada sebanyak 1.879 izin yang dikeluarkan, kemudian meningkat menjadi 6.069 pada 2017. Karena efek "Wild", sistem izin baru diberlakukan pada 2015, membatasi jumlah pejalan kaki di PCT yang dimulai di perbatasan Meksiko. Pembatasan ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada jalan setapak.

2. Vienna, Austria - "The Hare with Amber Eyes" oleh Edmund de Waal

"The Hare with Amber Eyes" adalah karya sejarah non-fiksi yang berkisah mengenai keluarga Ephrussi yang kaya di Odessa, Paris, dan Vienna selama 140 tahun. Pada 1938, ketika Austria dianeksasi ke Nazi Jerman, keluarga Yahudi sekaligus pemilik koleksi seni terbesar di masanya ini dirampas. Termasuk istana dan karya seni yang dimilikinya. Hanya satu hal yang diabaikan oleh penjarahan nazis, yaitu koleksi 264 netsuke, ukiran kayu dan gading dari Jepang. Salah satu pelayan keluarga menyembunyikan netsuke di kasur jerami dan menyelundupkannya kemudian membawa kembali ke pemilik yang sah setelah perang. Sekarang, de Wall, penulis buku dan keturunan keluarga Ephrussi, memiliki koleksi pahatan ini.

"The Hare with Amber Eyes" terjual lebih dari satu juta kopi di seluruh dunia sejak diterbitkan pada 2009. Para pembaca, terpesona oleh cerita ini, berbondong-bondong ke Vienna untuk melihat dan mengalami tempat-tempat bersejarah yang dijelaskan dalam buku ini. Perjalanan berpemandu yang dilakukan oleh biro pariwisata Vienna tersedia bagi mereka yang ingin melihat tempat-tempat menarik dari buku laris tersebut.

Termasuk Istana Ephrussi (rumah keluarga Ephrussi sebelum diambil oleh Nazi, sekarang menjadi kasino), Burgtheater dan Opera House, Cafe Central, dan Sinagoga Stadttempel. Jika tertarik melihat sejarah keluarga Ephrussi, Anda dapat melihat koleksinya di Jewish Museum Vienna. Maret lalu, keluarga de Waal dan Ephrussi menyumbangkan arsip keluarga Ephrussi dan meminjamkan sebagian dari 264 netsuke ke Museum Yahudi Wina. Sebuah pameran dari akuisisi baru ini akan berlangsung pada 2019, sehingga penggemar dapat melihat ukiran yang mengilhami "The Hare with Amber Eyes" dan belajar lebih banyak tentang sejarah suram kaum Yahudi di Austria sebelum, selama, dan setelah Perang Dunia Kedua.

3. The Rosslyn Chapel, Skotlandia - "The Da Vinci" Code oleh Dan Brown

"The Da Vinci Code" adalah novel misteri tentang kode-kode yang tersembunyi di dalam karya-karya Leonardo Da Vinci, yang menuntun mereka ikut ke Holy Grail. Novel yang sangat sukses ini adalah karya fiksi yang membuat banyak referensi ke karya seni dan tempat-tempat nyata di Prancis dan Inggris. Banyak wisatawan ingin melihat sendiri bagian dari novel itu secara nyata. Jadi, para penggemar buku ini melakukan perjalanan secara massal ke Paris untuk mencari simbol di Gereja Saint-Sulpice dan potongan-potongan Da Vinci di Louvre. Mereka mengunjungi Skotlandia untuk melihat apakah kerabat terakhir Yesus Kristus masih ada di The Rosslyn Chapel .

The Guardian menjelaskan pada 2004, lonjakan wisatawan dari London ke Paris terus meningkat. Anda masih dapat melihat orang-orang menghitung jumlah segitiga kaca di piramida terbalik Louvre atau mengikuti tur "Da Vinci Code" di museum. "The Da Vinci Code" telah memiliki dampak besar pada jumlah pengunjung di Chapel, yang tumbuh hingga lebih dari 176.000 per tahun pada puncaknya. 

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut