4 Fakta Unik Dugong Langka di Alor, Menyapa Wisatawan hingga Dekat dengan Nelayan
JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu menarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke Teluk Kabola, kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar, Kabupaten Alor, Anda dapat menemukan dugong langka.
Di sini, ada hal menarik untuk Anda lihat, yaitu pemandangan hewan mamalia, yaitu dugong. Dugong merupakan salah satu satwa dilindungi karena kondisi populasinya yang terancam punah.
Di kawasan Teluk Kabola, Pantai Mali, jika beruntung, Anda dapat menemukan dugong bernama mawar. Dugong tersebut cukup menyita perhatian wisatawan.
Mawar kerap kali muncul dan ‘menyapa’ para wisatawan. Wisatawan biasanya berkunjung menggunakan kapal milik nelayan di sekitar pulau. Para nelayan tersebutlah yang nantinya akan memanggil nama mawar. Kemudian mawar akan muncul.
Ingin tahu lebih dalam mengenai Mawar si dugong Alor? Berikut fakta-fakta mengenai mawar, dirangkum pada Senin (5/9/2022).
1. Dugong jantan
Salah satu wisatawan asing bernama Maarten De Brauweur dibuat bertanya-tanya ketika mengetahui dugong yang dinamai mawar ini berjenis kelamin jantan. Perawakannya yang besar serta kuat semakin membuat Maaten heran mengapa dugong jantan ini dinamai mawar
2. Memiliki sahabat bernama One (Onesimus Laa)
Banyak sekali hewan yang memiliki ikatan batin dengan manusia. Biasanya hal ini terjadi karena hewan tersebut sudah dipelihara oleh manusia bertahun-tahun lamanya. Lain halnya dengan ikatan yang dimiliki oleh Mawar dengan sahabatnya, Onesimus Laa. Persahabatan ini terjalin dengan kisah yang cukup unik. Tiap kali pulang dari laut, mawar selalu mengikuti One dan membuat One yakin untuk merawat selayaknya anggota keluarga sendiri.
3. Punya pasangan dan anak
Banyak hal yang telah dilalui oleh Mawar selama kurang lebih 11 tahun hidup berdampingan dengan One. Layaknya makhluk hidup lainnya, Mawar juga berkembang biak. Mulanya dia menemukan pasangan yang kemudian dibawa dan diperkenalkan kepada One. Lalu, dia juga memiliki anak dari hasil perkawinan dengan pasangannya tersebut. sayang, hingga kini anak dan pasangan Mawar belum mau menampakkan wujudnya kecuali kepada One.
4. Agresif
Seperti yang diketahui, ketika nama mawar diteriakkan oleh nelayan, mawar akan menghampiri kapal. Sebaiknya para wisatawan jangan menyentuh mawar karena bisa ditarik ke laut karena gerakannya yang cukup agresif.
Bersamaan dengan penetapan status dugong sebagai satwa dilindungi, setiap wisatawan yang ingin ‘bertemu’ dengan mawar, selalu diberikan informasi terkait usaha konservasi yang terus dilakukan oleh One. Salah satu usaha yang dilakukan adalah penanaman mangrove padang Lamun. Lamun merupakan sejenis rumput laut yang merupakan makanan dugong.
Editor: Vien Dimyati