Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sherina Munaf Murka Gajah di Mason Elephant Park and Lodge Bali Dicoret-coret Cat!
Advertisement . Scroll to see content

5 Pesona Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, Tertua di Asia Tenggara

Kamis, 22 April 2021 - 16:36:00 WIB
5 Pesona Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, Tertua di Asia Tenggara
Pesona tambang batu bara tertua di Asia Tenggara (Foto: [email protected])
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pesona Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bekas tambang batu bara peninggalan zaman Belanda ini merupakan tertua di Asia Tenggara.

Sumatera Barat memang dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Makanya, banyak para pencinta alam yang berwisata ke Sumatera Barat. Akan tetapi, wisata di Sumatera Barat enggak cuma wisata alam lho, melainkan ada wisata sejarah juga.

Salah satunya adalah Tambang Batu Bara Ombilin (TBBO) yang terletak di Sawahlunto, Sumatera Barat. Bahkan, wisata sejarah ini pernah dinobatkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia di Kota Baku, Azerbaijan, Sabtu 6 Juli 2019.

Wisata sejarah memang sangat menarik. Ibaratnya, sambil menyelam minum air. Karena selain dapat berwisata, Anda juga dapat mengambil pelajaran dari tempat tersebut.

Lantas, apa saja daya tarik tambang batu bara Ombilin yang tertua di dunia ini? Berikut rangkumannya, Kamis (22/4/2021)

1. Terpilih menjadi warisan dunia UNESCO

Tambang Batu Bara Ombilin terpilih menjadi warisan dunia UNESCO dalam dua kategori Nilai Universal Luar Biasa (Outstandting Universal Value).

Di antaranya karena Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto menunjukkan adanya pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan eksploitasi batubara di masa akhir abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia Tenggara.

Sementara, kriteria lainnya terkait tentang contoh yang luar biasa dari tipe bangunan, karya arsitektur dan kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia.

2. Sempat menjadi kota mati

Tambang Batu Bara Ombilin sempat menjadi kota mati setelah penambangan batu bara dihentikan. Hal ini bermula dari produksi batubara yang anjlok pada 1940 hingga 1980.

Hal ini menyebabkan berpindahnya sebagian pekerja tambang ke kota lain dan Sawahlunto pun menjadi kota mati. Sejak ditetapkannya visi baru untuk membangun daerah, yakni mewujudkan Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, Sawahlunto pun berbenah. Sejumlah cagar budaya, kereta api, termasuk lubang tambang di kota arang itu direvitalisasi.

3. Tambang batu bara tertua di Asia Tenggara

Sawahlunto dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Eksploitasi batu bara di Sawahlunto dilakukan sejak abad ke-19. Sejak itu, daerah pedesaan ini berkembang dan menjadi lokasi penambangan.

4. Terdapat 109 cagar budaya

Di kawasan Sawahlunto juga terdapat sekitar 109 cagar budaya peninggalan masa lalu yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, tatanan kehidupan masyarakat Kota Sawahlunto yang beragam pun sangat menarik.

Bangunan, arsitektur peninggalan Belanda dan kombinasi teknologi atau lanskapnya pun menarik karena menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia.

5. Spot wisata dan rute lokasi

Ketika mengunjungi Tambang Batu Bara Ombilin di Sawahlunto, Anda bisa berkeliling melihat berbagai peninggalan seperti: Museum Kereta Api, Museum Tambang Batu Bara, gedung ransum hingga lokomotif tua legendaris yang dahulu sering digunakan saat aktivitas pertambangan bernama Mak Itam.

Di kawasan tambang tersebut juga masih ada sejumlah peninggalan asli, di antaranya terowongan Mbah Soera, perumahan pekerja tambang hingga pabrik kereta api yang bisa dikunjungi.  

Bagi Anda yang ingin melancong ke destinasi tempat wisata Sawahlunto ini, lokasinya berada di Kota Sawahlunto Saringan, Barangin. Jika Anda berangkat dari Padang waktu tempuhnya selama 2 jam 16 menit dengan jarak tempuh 82,7 Kilometer.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut