Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Tempat Wisata di Jakarta yang Lagi Hits 2025, Spot Instagramable Banget!
Advertisement . Scroll to see content

6 Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Singkat, Menarik dan Berkesan!

Rabu, 27 September 2023 - 19:50:00 WIB
6 Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Singkat, Menarik dan Berkesan!
Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Singkat. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh cerita pengalaman liburan sekolah singkat jadi hal menarik yang akan diulas kali ini. Momen itu dinantikan banyak siswa dan orang tua. 

Usai berkutat dengan tugas-tugas di sekolah, pada akhirnya siswa dapat bersantai maupun bermain bebas. Liburan sekolah juga dapat diisi dengan berbagai aktivitas lainnya seperti pergi ke luar kota maupun berkumpul dengan keluarga besar. 

Namun, setelah liburan usai biasanya guru meminta siswa untuk menuliskan pengalaman liburan sekolahnya. Tak sedikit siswa yang masih bingung ingin menuliskan apa. Inilah ulasannya dikutip berbagai sumber, Rabu (27/9/2023). 

Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Singkat

1. Membantu Ibu di Rumah

Liburan semester akhir tahun lalu kebetulan saya dan keluarga tidak bepergian kemana-mana. Sehingga, selama dua minggu itu saya melakukan kegiatan di rumah maupun sekitar rumah dengan bermain bersama teman-teman kompleks. 

Meski tidak kemana-mana, namun momen liburan yang lalu cukup menyenangkan untuk saya. Selain dapat bermain bersama teman-teman sekitar, saya setiap hari membantu ibu saya di rumah. 

Setiap pagi setelah bangun tidur saya membantu ibu saya menyirami tanaman dan menyapu halaman. Setelahnya, saya membantu ibu mencuci beberapa piring dan peralatan di dapur.

Dari semua kegiatan itu, yang paling menyenangkan untuk saya adalah saat membuat kue. Di akhir tahun, ibu saya membuat beberapa jenis kue karena akan ada saudara yang datang dari jauh. 

Saya pun membantu ibu seharian di dapur menyiapkan adonan. Saya membantu ibu mencetak kue-kue kering menjadi bentuk-bentuk hati yang lucu.

Ketika memanggang pertama kali, ternyata saya lupa menaruh kacang mete di atas adonan. Jadilah cetakan pertama kue tidak diberi kacang mete. Ibu pun menasehati saya agar jangan lupa lagi. 

Akhirnya, kue cetakan pertama yang tidak ada kacang metenya saya yang menghabiskan sembari memanggang kue selanjutnya. Kuenya sangat enak, saya sangat suka membantu membuat kue bersama ibu karena saya bisa sekalian mencicipi kue-kue yang baru dipanggang.

2. Liburan di Pantai Karang Bolong

Liburan akhir tahun bulan Desember saat ini telah tiba. Tentunya sekolah mendapatkan jatah libur dalam waktu beberapa minggu. Untuk mengisi hari libur, ayah dan ibu mengajakku liburan bersama dan memutuskan untuk pergi dan menginap di pantai.

Kebetulan lokasi rumah saya dengan pantai membutuhkan perjalanan yang cukup panjang sekitar 9 jam menggunakan kendaraan mobil. Demi mengejar pemandangan alam yang bagus,  ayah memutuskan untuk pergi pada malam hari dengan harapan sampai pantai pagi hari dan dapat menikmati sunrise.

Pantai yang akan di kunjungi yakni pantai Karang Bolong Anyer. Lokasi pantai tersebut berhiaskan pasir putih dengan air laut yang jernih. Sesampainya di pantai pada pagi hari ayah dan ibu memutuskan untuk mendirikan tenda untuk beristirahat.

Sesuai ekspektasi bahwa pemandangan sunrise pantai yang indah dinikmati oleh keluargaku dengan penuh sukacita. Seluruh keluargaku tampak senang dan antusias menikmati waktu bersama untuk  liburan akhir tahun ini.

3. Liburan di Rumah Nenek

Keluarga saya dan saya pergi ke rumah nenek saya di Yogyakarta bulan lalu. Itu merupakan perjalanan pertama saya ke kota ini. Kami pergi ke sana dua hari setelah upacara wisuda kakak saya di Semarang. 

Kami sampai di Yogyakarta pada malam hari. Kami menghabiskan satu minggu tinggal di rumah nenek saya yang berjarak 5 menit jalan kaki dari jalan Malioboro.

Pada pagi hari pertama, kami masih terlalu lelah setelah perjalanan panjang dari Semarang ke Yogyakarta. Jadi kami memutuskan untuk tetap di rumah untuk mengisi tenaga kami. 

Saya berjalan jalan di lingkungan rumah bersama kakak saya untuk merasakan bagaimana rasanya berada di Yogyakarta.

Pada hari kedua, kami semua pergi ke jalan Malioboro. Kami sekeluarga pada akhirnya membeli beberapa oleh-oleh berupa tas, gantungan kunci, makanan dan beberapa dagangan lainnya  untuk dibawa kerumah saat kami pulang.

Pada hari ketiga, kami pergi ke beberapa tempat wisata dan kuliner makanan seperti Taman Sari dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Resto Makanan khas Jogja seperti Gudeg. 

Saya menyadari bahwa ternyata Yogyakarta sangat panas pada siang hari, inilah alasannya mengapa kami memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam bangunan ber AC seperti ini.

4. Liburan Idul Fitri Bersama Keluarga ke Taman Bunga

Pada hari keempat Idul Fitri, saya bersama keluarga mengunjungi taman bunga sebagai liburan kami. Meskipun tahun ini tidak mudik, kami bersyukur masih bisa mengunjungi destinasi wisata di daerah kami selama pandemi sudah relatif mereda.

Sebelumnya kami masih sibuk bersilaturahmi dengan tetangga, teman, guru, dan sanak saudara yang dekat dengan rumah kami. Kami memutuskan untuk mengunjungi taman bunga yang terlihat menarik dari Instagram dan memiliki spot-spot foto yang bagus.

Kami sangat senang dengan pengalaman liburan kami di taman bunga ini. Setelah mengecek Instagram, kami menemukan bahwa taman bunga tersebut cukup lengkap dan memiliki spot foto yang menarik.

Selain spot foto, taman bunga juga menyediakan kebun jeruk dan kebun stroberi mini yang memungkinkan pengunjung untuk memetik, berfoto, dan membawa pulang hasil panennya sendiri.

Karena tertarik, kami pun memutuskan untuk mengunjungi taman bunga tersebut. Meski jarak dari rumah kami cukup jauh, hanya sekitar 15 KM, tetapi waktu tempuhnya tidak terlalu lama, hanya sekitar 25-30 menit.

Kami berangkat pada pukul 16.00 WIB dan tiba di taman bunga pada pukul 16.30 WIB. Ayah saya memilih untuk pergi pada waktu sore karena cuaca siang yang terlalu panas.

Setibanya di taman bunga, kami langsung membeli tiket masuk. Kakak saya juga membelikan kami beberapa botol minuman segar. Saat memasuki taman bunga, saya melihat banyak pengunjung yang datang. Ada beragam jenis bunga yang sedang mekar dan kebun stroberi yang berbuah merah.

Bunga-bunga tersebut ditanam dengan rapi di atas bedengan dan jalannya ditutup dengan batako yang berwarna-warni. Oleh karena itu, kami tidak diperbolehkan untuk memijak atau memetik bunga secara sembarangan.

Harga tiket masuk ke taman bunga ini cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp10 ribu. Sementara untuk memetik stroberi, kami harus membayar Rp30 ribu

Meskipun harga tersebut agak mahal, namun dengan uang Rp30 ribu bisa memetik stroberi hingga maksimal dua kg dan membawanya pulang tanpa biaya tambahan.
Saya ditemani oleh kakak saya untuk memetik stroberi. 

Karena kami membawa botol air mineral, saya pun mencicipi stroberi yang kami petik langsung di kebun tersebut. Rasanya manis dan sedikit asam. Setelah selesai memetik stroberi, kami pun berfoto di beberapa spot menarik di taman bunga. Kemudian pada pukul 17.30 WIB, kami segera pulang ke rumah.

5. Berlibur ke Solo

Liburan semester kali ini aku dan keluargaku memutuskan untuk liburan ke Kota Solo. Disana kita menginap di sebuah villa yang sangat indah.

Di setiap kamar, terdapat kolam renang pribadi yang bisa kita gunakan kapanpun kita mau. Aku dan adikku sangat senang ketika Ayah dan Ibu memutuskan untuk menginap di sini.

Meskipun kita hanya dua malam menginap karena ayah dan ibu harus bekerja, tapi aku sudah sangat senang. Aku dan adikku lebih banyak menghabiskan waktu di villa pada hari pertama untuk menjelajahi villa.

Ada beberapa rekreasi yang bisa kamu lakukan seperti menaiki ATV atau jalan-jalan di kebun stroberi. Pada sore hari kita memutuskan untuk berenang di kolam renang pribadi kamar kami.

Ketika malam hari, ayah mengajak aku dan adik untuk membeli susu segar di salah satu vendor susu segar terkenal di Solo. Di sana ada berbagai macam rasa susu yang pastinya sangat enak.

Meskipun liburan kali ini singkat, tapi senang rasanya bisa pergi ke luar kota bersama keluarga setelah sekian lama menjaga diri di rumah selama pandemi.

6. Memancing di Sungai

Liburan semester kemarin, saya pergi ke sungai untuk memancing. Hari itu adalah waktu yang tepat untuk memancing karena saya sedang liburan sekolah jadi banyak waktu luang. Saya pergi ke sana bersama teman-teman saya.

Saya bangun pagi-pagi dan menyiapkan segalanya. Tidak lama setelah itu, teman-teman saya datang dan kami pergi ke sungai yang telah kami putuskan sebelumnya untuk mulai memancing. 

Sesampainya di sungai, saya langsung mencari spot terbaik untuk mendapatkan ikan besar. Setelah mencari sekitar sepuluh menit, akhirnya saya menemukan tempat itu.

Tempat tersebut di bawah pohon besar di tepi sungai. Saya melemparkan hook saya sejauh yang saya bisa lalu menunggu ikan memakan umpan saya. Sudah 15 menit terlewati dan saya akhirnya melihat tanda bahwa ada ikan yang memakan umpan saya. 

Saya mencoba untuk menariknya dan saya berhasil. Saya mendapat ikan seberat tiga kilogram. Saya sangat bersemangat. Saya melemparkan hook lagi dan lagi. 

Saya mendapat lebih dari sepuluh ikan hari itu. Saya sangat menikmati momen tersebut sehingga saya tidak menyadari bahwa matahari telah terbenam. Saya memanggil teman-teman saya dan kami pulang ke rumah.

Saya mendapat begitu banyak ikan hari itu meskipun saya sangat lelah. Saya pikir saya akan mengunjungi tempat itu lagi di liburan berikutnya.

Demikianlah contoh cerita pengalaman liburan sekolah singkat. Cerita-ceritanya menarik, bukan? Semoga kalian bisa terinspirasi membuat cerita yang serupa, ya!

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut