6 Negara Mengeluh, Destinasi Wisatanya Hancur karena Ulah Wisatawan
JAKARTA, iNews.id - Tidak selamanya pariwisata memberikan dampak positif bagi suatu negara. Kenyataannya, beberapa negara mengeluh karena destinasi wisatanya hancur akibat ulah wisatawan.
Wisatawan membuat kehidupan penduduk lokal di kota-kota seluruh dunia semakin sulit. Seperti di Roma, Italia, beberapa turis merusak monumen kuno dengan cara mengukir nama di Colosseum. Jika puncak liburan tiba, jumlah wisatawan lebih banyak dari populasi penduduk asli.
Tidak mengherankan, bila penduduk setempat sering merasa frustrasi dengan turis yang berkunjung ke kota asal mereka. Ingin tahu negara mana saja, yang objek wisatanya hancur akibat ulah turis? Berikut ulasannya seperti dirangkum iNews.id, melalui Insider, Kamis (4/1/2018).
Venesia, Italia

Sudah menjadi rutinitas tiap tahun jika objek wisata di Venesia menjadi incaran turis. Massa yang datang ke Venesia, seolah membuat kota ini "tenggelam". Warga setempat mengeluh mengenai kedatangan turis. Pariwisata, termasuk kapal pesiar harus bertanggung jawab, atas meningkatnya polusi di kota ini. Bahkan, komite warisan dunia UNESCO prihatin dengan dampak yang terjadi pada situs bersejarah di Venesia.
Venesia telah menerapkan peraturan ketat mengenai pariwisata. Jika ada wisatawan yang mengotori, terlibat dalam horseplay, tidak mengenakan kemeja di depan umum, meninggalkan kunci cinta, merusak pohon, dan bangunan, akan ditindak dengan tegas. Menurut CNN, saking banyaknya turis yang datang, kota ini membatasi pembangunan jumlah kamar hotel baru.
Dubrovnik, Kroasia

Dubrovnik, Kroasia semakin populer karena serial televisi drama "Game of Thrones". Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata di kota ini mengalami peningkatan. Menurut Wali Kota Dubrovnik, kota pesisir yang sering terlihat di "Game of Thrones" mengalami kenaikan jumlah pengunjung sekitar 10 persen pada tahun 2015.
Kota ini belum bisa menangani arus wisatawan baru-baru ini. Pada bulan Agustus 2017, Wali Kota Dubrovnik mengumumkan rencana mengurangi jumlah maksimum wisatawan yang datang. Dalam dua tahun ke depan, Dubrovnik hanya akan menerima wisatawan sebanyak 4000 pengunjung per hari. Sebelumnya, wisatawan yang datang sebanyak 8.000 orang per hari.
Reykjavik, Islandia

Reykjavik, Islandia, adalah tujuan liburan yang populer. Pada tahun 2015, sbeanyak 1,26 juta orang mengunjungi Islandia. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan populasi negara itu, sekitar 330.000 orang. Pada 2016, jumlah wisatawan mancanegara lebih besar dari jumlah penduduk lokal. Akibatnya, ini mendorong harga lokal melonjak lebih tinggi.
Cozumel, Meksiko

Cozumel, Mexico, adalah sebuah pulau indah yang dikelilingi oleh Laut Karibia. Tempat ini menjadi tujuan kapal pesiar terpopuler kedua di dunia, menurut BBC. Terumbu karang mengelilingi pulau ini, meskipun sejumlah besar karang telah hancur oleh kapal dan penyelam scuba. Terumbu yang tersisa juga telah rusak karena polusi akibat lalu lintas kapal yang padat.
Barcelona, Spanyol

Penduduk setempat di Barcelona tidak segan berperilaku buruk pada wisatawan. Belum lama ini, sebuah demonstrasi menentang pariwisata di pusat kota, berubah menjadi kekerasan. Pendemo menyerang sebuah bus wisata dan hotel.
Karena aksi ini, Barcelona mengubah peraturan bagi wisatawan yang datang. Salah satunya, melarang kelompok wisatawan sebanyak 15 orang untuk berwisata ke pasar terbesar di Barcelona, La Boqueria. Tak hanya itu, penduduk lokal merasa risih dengan aktivitas wisatawan yang mengganggu pejalan kaki. Mereka kerap melakukan selfie, sehingga mengganggu vendor dan para pembeli, menurut The Telegraph.
New York City, New York

Pertumbuhan pariwisata di New York City terus mengalami peningkatan. Kota ini menjadi tujuan liburan yang populer selama bertahun-tahun. New York Times melaporkan, saat ini New York memiliki 113.000 kamar hotel. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 137.000 pada 2019. Pasar hotel dan tren kuliner makin meningkat. Turis untuk melakukan swafoto makin banyak, sehingga New York City diambil alih oleh para turis.
Editor: Vien Dimyati