Angela Tanoesoedibjo Paparkan Potensi Wisata Parapuar, Suguhkan Keindahan Panorama Labuan Bajo

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) RI Angela Tanoesoedibjo memaparkan potensi yang dimiliki kawasan Parapuar, Labuan Bajo. Hal itu diungkapkan saat menghadiri penerbitan sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Zona 1 Parapuar, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, (15/9/2023).
Parapuar sendiri adalah kawasan hutan yang dikelola oleh Kemenparekaraf melalui Badan Pelaksana Ororita Labuan Bajo Flores (BPOLB).
Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini menjelaskan, Parapuar memiliki view point keindahan panorama 360 derajat Labuan Bajo dari ketinggian.
Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang diharapkan pengelolaannya mampu mengedepankan aspek pariwisata berkualitas dan berkeberlanjutan.
“Karena ini zona 1, yaitu zona budaya sehingga kita harapkan sekitar 20 persen dari kawasan ini bisa dimanfaatkan untuk pembangunan-pembangunan yang terkait dengan budaya,” ujar Angela Tanoesoedibjo, dalam acara Seremonial Serah Terima Sertifikat HPL Lahan Otorita BPOLBF di Parapuar, Jumat (15/9/2023).
Angela lantas berharap, agar para investor dapat berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata inklusif, dan bisa melibatkan masyarakat dari tig desa penyangga Parapuar, yakni Desa Golo Bilas, Desa Gorontalo, dan Kelurahan Wae Kelambu.
“Di sini juga ada tiga desa penyangga, bagaimana kita bisa melibatkan masyarakat di desa untuk tidak hanya terlibat dalam kerjanya tapi bisa pemasoknya juga,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenparekraf Angela yang merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju ini juga turut mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang atas penerbitan SK MenATR/BPN Nomor 110 itu.
“Pada hari ini sudah ada serah terima HPL, saya berterima kasih kepada Kementerian ATR untuk hal ini,” ujar dia.
SK tentang Pemberian Hak Pengelolaan atas nama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) seluas 129,609 hektare itu
diharapkan dapat meyakinkan para investor dalam merencanakan investasinya di Parapuar.
Sekedar informasi, Zona 1 ini merupakan zona budaya yang akan dimanfaatkan sebagai pusat budaya, research center, area UMKM, museum, hingga galeri.
Parapuar merupakan kawasan wisata yang menawan. Pemerintah telah menjadikan Parapuar sebagai kawasan pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di wilayah itu.
Saking indahnya, pemerintah sudah mengajak investor untuk melakukan pengembangan di Parapuar. Langkah itu untuk menghidupkan Labuan Bajo sebagai tempat wisata unggulan yang bisa berperan membangun perekonomian di sana.
Editor: Siska Permata Sari