Mengenal Asal Usul Songket yang Masuk Daftar Warisan Budaya UNESCO
JAKARTA, iNews.id - Asal usul Songket yang masuk daftar warisan budaya milik Malaysia menarik untuk dikaji lebih mendalam lagi. Setidaknya, penting kiranya untuk diperbandingkan dengan Indonesia.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu UNESCO telah resmi menetapkan Songket sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) milik Malaysia.
Keputusan tersebut ditetapkan melalui sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis pada 15 Desember 2021 lalu.
Dilansir iNews.id dari laman resmi UNESCO, Jumat (3/18/2022), dijelaskan Songket adalah kain tenun tangan tradisional Malaysia yang dibuat oleh para wanita di Semenanjung Malaysia dan Serawak.
Kendati demikian, songket nyatanya tidak hanya ditemukan di Malaysia saja. Di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam juga dijumpai kain songket.
Menurut UNESCO, istilah Songket secara harfiah mengacu pada teknik tenun dekoratif yang digunakan untuk membuat kain, yang melibatkan penyisipan benang emas atau perak di antara benang dasar. Benang tambahan tersebut kemudian melayang di atas latar belakang dan membentuk anyaman warna-warni yang menciptakan efek ornamen.
UNESCO menyebut, teknik menenun tersebut sudah ada sejak abad ke-16 dan diturunkan dari generasi ke generasi. Corak songket dapat dikenali dari pola desain yang menggunakan bentuk geometris dan elemen organik, seperti bunga, burung, dan serangga.
Songket di Indonesia Lebih Tua?
Secara tradisi, teknik songket sebenarnya ditemukan di beberapa wilayah Asia Tenggara dan tidak cuma di Malaysia. Kendati demikian, harus diakui belum ada kepastian kapan teknik tersebut ditemukan.
Seorang peneliti bernama Robin Maxwell menyebutkan teknik ini diperkirakan masuk ke Nusantara karena pengaruh perdagangan dengan Tiongkok dan India, sekitar abad ke-7 sampai 15. Namun, hipotesis tersebut juga belum memiliki kepastian yang kuat.
Bukti Arkeologis Motif Songket
Membahas asal usul Songket yang masuk daftar warisan budaya tak lengkap jika menilik kajian sejarah hingga arkeologi.
Berdasarkan bukti arkeologis, sebenarnya tidak ada artefak yang secara langsung memperlihatkan mengenai asal mula songket.
Namun dalam jurnal The History of Songket Based on Archaeological Data yang ditulis seorang arkeolog dari Balai Arkeolog Palembang, terdapat motif yang sangat menyerupai motif songket saat ini di beberapa situs.
Motif tertua yang ditemukan ada di Candi Mendut, Jawa Tengah, yang diperkirakan sudah ada sejak abad 8-9 masehi. Lalu ada juga di Jambi yang ditemukan pada busana arca Pradnya Paramitha di Kompleks Situs Muaro Jambi (sekitar abad ke-12).
Arca-arca dengan pakaian bermotif songket ditemukan juga di situs kompleks percandian Bumiayu, Kabupaten Pali, Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Candi 1 Bumiayu.
Situs Bumiayu merupakan situs yang berada di daerah aliran Sungai Lematang, anak Sungai Musi. Masa okupasi situs tersebut adalah abad ke-9 masehi sampai dengan abad ke-13 masehi.
Dari beberapa arca yang ditemukan di situs Bumiayu, ada tiga arca yang digambarkan mengenakan kain dengan motif songket. Salah satunya adalah arca Siwa Mahadewa. Ketiga arca tersebut digambarkan dengan mengenakan kain tenun tradisional yang diduga adalah songket Palembang.
Editor: Vien Dimyati