Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sandiaga Uno Tingkatkan Omzet Usaha hingga Rp33 Juta dalam 2 Hari, Begini Caranya
Advertisement . Scroll to see content

Benahi Pariwisata Kawasan Danau Toba, Kemenparekraf Usulkan Pembangunan Jogging dan Walk Path

Selasa, 16 Februari 2021 - 19:34:00 WIB
Benahi Pariwisata Kawasan Danau Toba, Kemenparekraf Usulkan Pembangunan Jogging dan Walk Path
Menparekraf Sandiaga Uno saat rapat koordinasi dengan Kemenko Marves terkait penataan kawasan di sekitar Danau Toba, Selasa (16/2/2021). (Foto: Kemenparekraf).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong agar penataan berbagai sektor pariwisata di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara, dilakukan komprehensif. Terkait penataan ini Kemenparekraf antara lain mengusulkan dibangunnya jogging dan walk path untuk menarik wisatawan.

Masukan ini disampaikan Sandiaga Uno saat melaksanakan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi terkait penataan kawasan dan bangunan di sekitar Danau Toba, Selasa (16/2/2021). Sandi menyebut wisata danau di Swiss sebagai contoh.

"Kami menyampaikan beberapa data hotel di Danau Toba yang perlu dibuat penataan lebih komprehensif mengacu pada penataan yang sukses seperti Lake Geneva atau Veve di Switzerland (Swiss), di mana bukan hanya dari segi infrastruktur tapi juga ekonomi kreatif seperti festival kesenian dan budaya yang mampu menarik wisawatan," ujar Sandi.

Sandiaga Uno

Dia membayangkan area di sekitar Danau Toba seperti di Prapat, Humbang Hasundutan Tapanuli Utara, Balige dapat dibuat program-program yang memiliki kemampuan mendorong ekonomi kreatif. Dengan kolaborasi penyelenggara travel online, kunjungan pariwisata ke Danau Toba diharapkan bertambah di masa pandemi 2020 dibandingkan 2019. 

Untuk itu, kata dia, seluruh pihak mesti berbenah diri. Hotel-hotel mesti melakukan persiapan, tidak hanya infrastruktur kamar dan fasilitas listrik, limbah, air dan sebagainya, tetapi juga SDM harus ditingkatkan.

Kemenparekraf juga sepakat menunjuk Anneth dari PHRI Samosir untuk menjadi pemegang pemangku kepentingan kunci untuk meningkatkan SDM pariwisata di Danau Toba. 

"Banyak hotel-hotel di Danau Toba sudah tidak layak. Ini perlu di upgrade sehingga jumlah wisatawan yang meningkat ini tidak kecewa hanya datang sekali tapi bisa berkali-kali jika mendapatkan layanan yang baik," tutur Sandi.

Dia juga mendapat masukan dari anggota PHRI di Simalungun untuk mendorong pelarangan truk-truk yang mengangkut beberapa truk logging dan alat berat agar tidak melintasi akses jalan mendekati Prapat Danau Toba.

Ini karena struktur tanah di kawasan itu labil dan lahan parkir minim. Dalam hal ini Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk mencari lahan parkir Danau Toba.

Sandi meyakini Danau Toba sebagai Caldera of The King bisa terus berbenah dan memastikan wisatawan domestik dapat menikmati Danau Toba.

"Kami juga akan mengusulkan pelibatan PHRI, Kadin, Asosiasi GM, Komunitas, HIPMI, kami mengusulkan agar jumlah 6 restoran dan 16 hotel yang baru disertifikasi penerapan CHSE di Danau Toba ditingkatkan lagi," kata Sandi.

Kemenparekraf juga sudah menerbitkan sebuah buku direktori usaha pariwisata Danau Toba bekerja sama dengan BDODT. Usulan konkret Kemenparekraf lainnya yaitu pembangunan jogging track di sekitar Danau Toba.

"Usulan kami yang konkret yakni menghadirkan jogging dan walk path atau paving di sempadan Danau Toba, sehingga sempadan ini bebas dari bangunan dan dapat di akses publik. Ini merupakan bagian dari kesetaraan untuk dapat menikmati keindahan Danau Toba," ucapnya.

Sandi melanjutkan, hotel-hotel di sekitar Danau Toba juga harus memiliki pengolahan limbah yang terpadu tidak mencemari Danau Toba. Khusus di Pantai Prapat, Pantai Bebas, Hapsari, Inaprapat dan lain-lain bisa menggunakan saluran instalasi pembuangan air limbah yang sedang dibangun oleh Cipta Karya Kementerian PUPR.

Perihal usulan membangun cable car atau kereta gantung antara Tomok dan Silahosa sepanjang 1-2 kilometer, Menparekraf mengusulkan bisa dilakukan dengan kerja sama dengan perusahaan Doppelmayr perusahaan asal Eropa Utara yang banyak menghadirkan solusi dengan pendekatan Publik Private Partnership (PPP).

"Kita juga akan mengembangkan spot-spot Instagramable dan cocok untuk TikTok konten di Danau Toba. Kita kemarin sudah melihat Hutan Ginjang dan salah satu yang akan kami tinjau Minggu ini Adian Ngalambong,  ini bentuk kerja Sama Publik Private People Partnership karena melibatkan komunitas dan dunia usaha,” ujarnya. 

Dia berharap pada konsep Weekend in Toba bisa terus meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Danau Toba. 

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut