Bukan Ranu Manduro, Pemandangan Mirip New Zealand Ini Ada di Padang Mangatas
JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tidak kenal New Zealand, negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik ini terkenal memiliki pemandangan alam Eksotis. Terutama untuk Pemandangan Savana hijau di perbukitan, terlihat sapi-sapi memakan rumput.
Savana hijau tidak hanya ada di New Zealand. Di Sumatera Barat, juga terdapat Pemandangan Eksotis ini. Bahkan, tidak kalah dengan Ranu Manduro yang sedang viral.
Padang rumput tersebut berada di BPTUHPT Padang Mangatas, Lima Puluh Kota. Padang rumput luas ini merupakan lokasi yang dibuat khusus untuk peternakan dan diberi nama Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas (BPTU-HPT) yang berdiri sejak 1916. Didirikan pada zaman kolonial Hindia Belanda.
"Bukan di Mojokerto tapi ini di Sumbar. Sdah berasa kek di New Zealand gak sih pemandangannya. Kereeen banget! Anak Sumbar udah pernah explore tempat ini belom? BPTUHPT Padang Mangatas, Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Foto dolan dari @tomybudiarto, tulis Instagram @ayodolan dikutip Sabtu (7/3/2020).
Peternakan peninggalan kolonial Belanda yang berada di kaki Gunung Sago ini dibangun pada 1916. Dulu peternakan seluas 300 hektare ini terbesar di Asia Tenggara.
Hamparan padang rumput yang hijau dan subur dengan ribuan sapi-sapi berkeliaran mengingatkan dengan peternakan-peternakan di New Zealand.
Berada di padang rumput ini, traveler akan merasakan udara yang sejuk dan segar. Panorama alam yang memesona dan hamparan padang rumput hijau luas menjadi ciri khas padang rumput Mangatas.
Banyak yang mengatakan, Padang Mangateh mirip dengan Desa Hobbit yang terletak di Matamata, North Island, New Zealand.
Salah satu hewan yang diternak di sini adalah sapi. Masyarakat Sumatera Barat biasa menyebut sapi-sapi ini "Jawi atau Bantiang". Beberapa sapi dibiarkan berkeliaran di padang rumput agar mendapat makanan terbaik.
Padang Mangatas berada di pinggang Gunung Sago, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Awalnya, kolonial Belanda menggunakan tempat ini sebagai peternakan kuda. Namun pada 1936 beralih ke hewan sapi yang didatangkan dari Benggala, India.
Pada 1955, peternakan padang rumput Mengateh ini menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara.
Editor: Vien Dimyati