Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ada Atraksi Pesawat di Aero Sport Fest 2025 Tanjung Lesung, Intip Keseruannya!
Advertisement . Scroll to see content

Candi Abad ke-4 Muncul di Riau, Sekarang Jadi Tempat Wisata Populer

Jumat, 26 November 2021 - 20:49:00 WIB
Candi Abad ke-4 Muncul di Riau, Sekarang Jadi Tempat Wisata Populer
Mengenal Candi Muara Takus di Riau (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bangunan prasejarah seperti candi selalu memberikan kesan menarik untuk dapat dipelajari dan dikaji. Banyak sekali situs candi yang tersebar di seluruh pelosok negeri. 

Salah satunya, yakni situs candi yang kemungkinan ditemukan pada abad ke-4, di Riau, Sumatera.
 
Dikutip dari akun channel YouTube Wahana Kepoh, Jumat (26/11/2021), candi ini Berlokasi di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Kemudian, karena letaknya tepat di desa Muara Takus, situs candi ini dinamakan dengan Candi Muara Takus

Sang pemilik akun YouTube Wahana Kepoh mengatakan, beberapa sejarawan menganggap kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan Sriwijaya.

"Bangunan utama yang terdapat di dalam kompleks berupa stupa besar, berbentuk menara yang sebagian bahan utamanya adalah batu bata dan batu pasir kuning," ujarnya.

Dalam situs candi ini ditemukan banyak bangunan candi yang terdiri atas Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai serta Candi Palangka. Selain itu juga ditemukan gundukan yang diduga sebagai tempat kremasi tulang manusia.

Di sekitaran kompleks candi juga terdapat beberapa bangunan yang terbuat dari batu pasir, batu sungai hingga batu bata yang masih dalam proses identifikasi untuk dapat diketahui lebih lanjut.

Pemilik akun youtube Wahana Kepoh juga menjelaskan, candi ini dianggap sebagai pusat pemerintahan dari kerajaan Sriwijaya yang berkisar antara abad ke-4, ke-7, ke-9 hingga ke-11. Dengan brand sebagai candi tertua maka pada 2009, Candi Muara Takus ini dicalonkan untuk menjadi salah satu warisan dunia Unesco.

Karena sudah tidak diragukan lagi, maka pesona wisata situs Candi Muara Takus ini banyak digandrungi oleh wisatawan lokal hingga internasional. Untuk dapat berwisata di kompleks ini maka ada beberapa ulasan mengenai candi yang mungkin dapat dikunjungi.

Mulai dari Candi Muara Takus sebagai bangunan utama situs candi di kompleks ini. Candi ini bersifat buddhis, yang dapat menggambarkan agama Buddha berkembang pesat di kawasan ini. Kemudian, Candi Mahligai atau Stupa Mahligai, merupakan satu-satunya bangunan utuh yang dapat dinikmati di sini.

Candi Tua atau Candi Slung merupakan bangunan paling besar di antara bangunan lain yang terdapat di situs Candi Muara Takus. Candi Tua ini merupakan salah satu candi yang lumayan awet karena tidak mengalami dua tahap pembangunan.

Berikutnya, ada Candi Bungsu yang letaknya tidak jauh dari Candi Tua, mempunyai ciri khas dengan bagian atas berbentuk segi empat. Terakhir bagian situs candi yang dapat dikunjungi adalah Candi Palangka yang terletak di timur Stupa Mahligai, candi ini dipercayai pada masa itu digunakan sebagai altar.

Berikut adalah ulasan tentang situs sejarah candi yang eksotis di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia yang berbudaya tentunya wisata sejarah ini juga perlu untuk diperhatikan. 

"Apalagi untuk mewariskan budaya bangsa. Maka lestarikan budaya bangsa dengan banyak mengunjungi situs warisan budaya, dan tetap jaga kebersihan," ujarnya.

Candi Muara Takus dapat dikunjungi dengan perjalanan darat sekitar tiga jam dari Pekanbaru, Riau. Letaknya yang berada di tepi Sungai Kampar Kanan, dapat dicapai dengan mudah dari jalan lintas Riau-Sumatera Barat yang hanya berjarak sekitar 20 km. Jika ingin berlibur di Candi Muara Takus, di area candi sudah banyak terdapat rumah makan, kios penjual makanan ringan, kios suvenir, dan beberapa penginapan atau hotel.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut