Candi Plaosan di Klaten, Lokasi Asyik Berkumpul bagi Penggemar Ular

KLATEN, iNews.id – Tidak hanya Borobudur dan Prambanan, masih banyak candi yang berdiri megah di Indonesia. Coba kunjungi Candi Plaosan jika Anda liburan di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Plaosan di Desa Bugisan, Klaten, Jawa Tengah, dikenal juga dengan candi cinta. Candi Plaosan Lor nan megah dibangun Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu untuk istrinya, Pramodhawardhani, dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Dua candi induk dikelilingi 174 candi perwara (pendamping) yang diperkirakan dibangun pada abad kesembilan.
Sedangkan Candi Plaosan Kidul yang berjarak sekitar 100 meter dari Candi Plaosan Lor, dikelilingi 85 candi perwara (pendamping). Di belakang kedua candi dalam satu kompleks yang dipisahkan jalan raya ini, terdapat dua bangunan berdinding batu yang menjorok ke bawah. Bila akhir pekan, banyak komunitas yang berkumpul, di antaranya para penggemar ular.
“Kami biasa berkumpul di sini sekali seminggu, sambil membawa ular kesayangan masing-masing. Bagus pemandangannya di sini kalau sore, dengan latar belakang candi dan gunung Merapi,” kata Arif, salah seorang anggota komunitas ini. Di belakang Candi Plaosan Lor, memang dibangun sebuah taman wisata yang pengunjung dapat bersantap sambil bermain atau berfoto.
Sementara itu, masih di Klaten, Candi Merak berlatar agama Hindu berdiri. Tiga candi perwara (pendamping) sudah hancur, namun candi induknya tetap eksis. Sebuah arca Ganesha telah tak berbelalai, sedangkan arca Durga berdiri di atas nandi (sapi). Di dalam ruangan candi, terdapat yoni berhias kura dan naga. Candi yang ditemukan pada 1920 ini, diperkirakan dibangun sekitar abad kesembilan.
“Sekitar 500 meter dari sini ada Candi Karangnongko,” ujar juru pelihara Candi Merak. Tetapi ketika saya kunjungi, candi ini telah hancur. Candi Karangnongko berukuran 9 meter x 9 meter dan masih tersisa bagian kaki arcanya. Terletak di tengah sawah, candi ini hanya dipagar kawat berduri tanpa penjaga.
Sekitar satu jam berkendara dari Desa Karangnongko, saya sampai Candi Untoroyono di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Klaten. Tapi, candi ini ternyata bangunan baru seperti pura. Pendirinya Pandita Mpu Nabe Reka Darmika Sandhy Yasa dari Denpasar, Bali, 19 Desember 2007. Di lokasi yang terkenal angker sebelumnya ini, sembahyang Hindu berlangsung setiap malam Selasa dan Jumat.
Editor: Tuty Ocktaviany