Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Gua Menakjubkan di Indonesia, Ada yang Bikin Merinding Masih Tersisa Tulang Belulang
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Mistis Keindahan Curug Gua Lumut, Suka Terdengar Musik Sunda

Senin, 08 Januari 2018 - 11:21:00 WIB
Cerita Mistis Keindahan Curug Gua Lumut, Suka Terdengar Musik Sunda
Keindahan curug Gua Lumut (Foto: Flickr Irlan Purnama)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Sebagai kota hujan, Bogor terkenal dengan bermacam objek wisata alam yang memukau. Salah satunya, wisata alam air terjun atau biasa disebut curug. Bagi traveler yang menyukai wisata alam, ada satu curug yang cukup indah dan sayang jika ditinggalkan. Namanya Curug Gua Lumut.

Curug Gua Lumut ini berada tepat di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Tepatnya, di Taman Wisata Gunung Bunder. Tempat ini menjadi kawasan berbagai macam Curug, sebut saja Curug Ngumpet, Curug Seribu, Curug Kirana, Curug Pangeran, Curug Cigamea dan masih banyak lagi.

Bagi para pengunjung, Curug Gua Lumut memiliki keindahan tersendiri dibanding dengan curug lain, di Taman Wisata Gunung Bunder. Bisa jadi, karena pemandangannya yang berbeda, airnya jernih dan berwarna biru, dinding tanahnya berwarna hijau penuh dengan lumut. Uniknya, terdapat gua di balik air terjun. Mungkin, itulah awal mula dinamakan Curug Gua Lumut.

Di balik keindahan alam yang tersaji di kawasan Curug Gua Lumut, ternyata ada kisah mistis atau bisa disebut kisah sejarah. Gua tersebut merupakan tempat pertapaan seorang raden yang merupakan sahabat karib anak Prabu Siliwangi, Raden Kian Santang.

"Kata sesepuh di sini, banyak yang mengatakan, Curug Goa Lumut dulunya merupakan tempat patilasan seorang pangeran, temannya Raden Kian Santang, masih dari Kerajaan Pajajaran juga," ucap salah satu pengelola Curug Gua Lumut, Hendra Hanafie, saat ditemui iNews.id, beberapa waktu lalu, di Bogor.

Tentunya, dari cerita tersebut, menimbulkan beberapa persepsi tentang kemistisan Curug Gua Lumut. Sebagian masyarakat yang tinggal tidak jauh dari lokasi, sering mengalami kejadian-kejadian aneh saat matahari mulai terbenam. Banyak yang mendengar segerombolan orang mandi dan memainkan musik tradisional Sunda yang menggema begitu jelas di sekitar kampung. Padahal, lokasi ini hanya beroperasi dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.

"Kalau habis Magrib, warga masih suka mendengar kerumunan orang yang sedang bermain degungan, jaipong, atau bunyi kereta kencana. Pas kita cek ke lokasi ternyata kosong tidak ada apa-apa di sana," tuturnya.

Lebih lanjut, Hendra mengungkapkan, ada beberapa orang yang masuk ke dalam gua, tetapi sampai saat ini belum kembali keluar. Ketika diselidiki, tidak ditemukan apa-apa di dalam gua. Kalau kita lihat dari luar, gua tersebut tidak tampak dalam, namun cenderung gelap seperti tertutup tanah.

"Waktu itu ada enam orang kalau tidak salah, masuk ke dalam gua. Sudah diberitahu warga, tapi mereka nekat. Akhirnya, sampai saat ini belum juga ditemukan. Hampir lima tahun kejadian itu, entah memang sudah keluar atau belum, kita tidak ada yang tahu," ujarnya.

Selain kisah mistis yang terjadi, Hendra dan warga lainnya meyakini, air terjun tersebut memiliki khasiat yang sama seperti Curug Cigamea dan Curug Pangeran. Dia menuturkan, kepercayaan masyarakat sekitar adalah tentang khasiat air terjun. Apabila ada seseorang susah jodoh dan mandi di sana, akan segera mendapatkan jodoh.

"Aliran curug ini satu tempat, yakni dari Curug Pangeran, turun ke Curug Kondang, turun ke Curug Gua Lumut, dan terakhir ke Curug Cigamea. Semua itu satu aliran. Karena itu, Curug Gua Lumut memiliki khasiat yang sama seperti Curug Cigamea dan Curug Pangeran," tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut