Dampak Erupsi Gunung Agung, Turis Diajak Berwisata ke Lombok
JAKARTA, iNews.id – Aktivitas erupsi Gunung Agung, Bali yang makin meningkat, membuat Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup selama 24 jam ke depan. Bagi wisatawan yang terjebak, bisa beralih ke Lombok. Di sini, pelaku industri pariwisata akan mengajak wisatawan berkeliling melihat objek wisata Lombok.
Demikian dikatakan Kadispar NTB Lalu Faozal, melalui siaran pers yang diterima iNews.id, Selasa (28/11/2017). Menurutnya, Bandara Internasional Lombok Praya, kini sudah dibuka sejak pagi. Hal ini menandakan, suasana di Lombok saat ini, dalam keadaan aman dan siap menerima wisatawan. Terutama untuk wisatawan yang terkena cancellation di Bali, mereka bisa terbang via Lombok.
“Industri perhotelan di Lombok sudah siap dengan skema yang diminta Pak Menpar Arief Yahya, yang terkena dampak cancellation, mendapatkan free akomodasi sehari. Selebihnya diskon 50 persen,” kata Lalu Faozal.
Para industri di Lombok juga menyadari, force majeur itu bukan kesalahan wisatawan. Tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti, erupsi bakal terjadi.
“Karena itu, kami sudah rapatkan dengan industri pariwisata Lombok. Mereka welcome mengikuti skema yang diminta Pak Menpar Arief Yahya, sama dengan di Bali,” jelasnya.
Skema yang dimaksud adalah memfasilitasi wisatawan yang terjebak penutupan Bandara Ngurah Rai. Wisatawan yang harusnya pulang, tetapi tidak bisa berangkat, boleh ke Lombok, dengan 100 persen free akomodasi di hari pertama, dan selanjutnya diskon 50 persen.
Lombok juga menyiapkan transportasi dari hotel, bandara, dan pelabuhan dengan gratis. Bahkan, Dispar Lombok bersama pelaku industri akan membawa wisatawan melihat dan menikmati beberapa destinasi yang sudah disiapkan di Lombok, agar tidak bosan menunggu flights.
GIPI Bali bersama Pemkab Badung, lebih agresif lagi dalam melayani wisman. Mereka menyisir seluruh wisatawan yang “terpaksa menginap” di Bandara Ngurah Rai Bali. Mereka disiapkan akomodasi gratis, bahkan sampai dua hari, sampai bandara buka. “Kami ingin memberikan service yang terbaik buat wisman yang sudah ke Bali,” kata Gus Agung Ketua GIPI Bali.
Pagi ini, Menpar Arief Yahya meminta kembali komitmen airlines, untuk memberi kemudahan kepada wisatawan yang terkena cancellation. Jangan dikenakan cancellation fee atau tambahan biaya untuk mengubah jadwal terbang. “Sekali lagi, ini force majeur, permudah semua kebutuhan wisatawan! Layani yang terbaik, di saat mereka sangat membutuhkan,” jelas Arief Yahya.
Sebelumnya, pagi ini, Selasa 28 November 2017, pukul 05.58 WITA, Bandara Internasional Lombok Praya, kembali beroperasi normal. Saat Bandara Ngurah Rai Bali ditutup selama 24 jam ke depan, akses wisatawan dari dan menuju Bali bisa ditempuh via Lombok.
Pemberitahuan ini disampaikan Notice to Airmen (NOTAM) nomor B8926/17 yang diterbitkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia.
“Tadi malam, Bandara Lombok sempat ditutup lagi karena ruang udara terdampak abu vulkanik. Tapi setelah pengamatan dan koordinasi yang dilakukan, diputuskan Bandara Lombok kembali beroperasi normal mulai Selasa, 28 November 2017, pukul 05.58 WITA,” ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono.
Dengan dibukanya Bandara Lombok Praya, maka penerbangan ke Lombok sudah dapat dilayani. Meski demikian, pihaknya tetap memonitor dengan ketat seluruh perkembangan yang terjadi terkait aktivitas Gunung Agung.
Dia menyampaikan, AirNav terus malakukan koordinasi dengan BMKG dan PVMBG, serta pengamatan Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC). Selain itu juga dilakukan paper terst untuk memantau kondisi di lapangan.
“Kami membuka crisis center di Jakarta dan Denpasar. Kami memonitor seluruh perkembangan 24 jam bersama regulator dan seluruh stakeholder terkait. Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi. Kami akan menyampaikan seluruh perkembangan yang terjadi kepada publik,” tutup Wisnu.
Editor: Tuty Ocktaviany