Desa Angker yang Terbengkalai di Sidoarjo, Hanya 1 Orang Saja Berani Tinggal
JAKARTA, iNews.id - Musibah Lumpur Lapindo adalah bencana nasional yang sempat menggemparkan Indonesia. Sejak tumpahnya lumpur panas dari dalam bumi ke permukaan Kecamatan Porong, Siodarjo, banyak warga setempat yang meninggalkan desanya begitu saja karena takut luapan lumpur mencapai perumahan mereka.
Kini, 15 tahun semenjak bencana pertama terjadi, banyak desa-desa yang ditinggalkan tampak terbengkalai. Salah satu desa terbengkalai ini dieksplorasi oleh pemilik akun YouTube Valeon TV yang gemar berkunjung ke area-area sepi yang dianggap mistis dan mencekam.

Desa ini awalnya merupakan perkampungan yang ramai penduduk, desa yang tak disebutkan namanya ini kini tak lagi berpenghuni dan menyisakan rumah-rumah kosong di sepanjang jalan. Tak hanya sepi, kini desa ini menjadi tempat yang dipenuhi ilalang tinggi dan pohon-pohon ceri liar.
Bisa dilihat dari video, beberapa rumah di desa ini ditinggalkan dalam keadaan utuh alih-alih dibongkar. Salah satu rumah yang masih berdiri kokoh adalah rumah bertingkat dua yang terlihat luas dan kabarnya sempat dihuni orang terkaya di desa. Sayangnya, pagar rumah ini berada dalam kondisi terkunci sehingga sang perekam video tak bisa melongok ke dalam.

Menurut pemilik akun, hanya ada satu rumah yang kini masih berpenghuni, yaitu rumah Ketua RT setempat. Meski para warga desa telah pindah ke tempat lain semenjak mendapatkan ganti rugi dari bencana Lumpur Lapindo, Ketua RT ini kabarnya enggan beranjak karena ingin menjaga kenangan masa kecilnya yang dihabiskan di desa ini.
Kini, dia menjadi penghuni satu-satunya, hanya rumah Ketua RT ini yang tampak menyala di antara rumah-rumah yang gelap dan tak bercahaya. Bahkan, hanya lampu jalan yang kini mendapatkan aliran listrik, itu pun tak setiap hari lampu ini dinyalakan. Jalan-jalan desa pun kini hanya tersisa jalan setapak tanah sempit yang ditumbuhi ilalang di kanan-kirinya.
"Dulunya ini merupakan jalan yang dirawat, kini paving-paving jalan tersebut kabarnya kerap dicuri," ujar pemilik akun YouTube tersebut.
Sungguh disayangkan desa seluas dan semegah ini harus ditinggalkan. Meski menyisakan beberapa rumah yang masih tampak layak huni, suasana mencekam yang kini menyelimuti desa ini membuat banyak orang enggan mendatangi tempat ini.
Editor: Vien Dimyati