Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Di Balik Sunyi Puhsarang, Destinasi Religi Menyimpan Jejak Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Di Balik Keindahannya yang Eksotis, Danau Lingkat Miliki Kisah Keramat

Rabu, 20 Februari 2019 - 11:17:00 WIB
Di Balik Keindahannya yang Eksotis, Danau Lingkat Miliki Kisah Keramat
Danau Lingkat punya kisah keramat. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Berkunjung ke kawasan Kerinci, Jambi, akan menjadi petualangan seru bagi traveler yang berjiwa petualang. Apalagi jika memasuki kawasan Danau Lingkat yang terletak di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Keindahan danau yang berada di ketinggian 1.100 mdpl ini memang menjadi salah satu destinasi wisata yang selalu diburu traveler. Melintasi lereng-lereng bukit yang dipenuhi pepohonan, hingga berjalan atau trekking dari Desa Lempur menjadi petualangan yang tak terlupakan bagi yang mengunjunginya.

Gugusan bukit hijau di ujung danau tergambar sempurna dengan birunya langit. Di seberang danau juga terdapat sebuah batu besar berwarna belang. Masyarakat sekitar menamainya batu belang.

Di danau yang memiliki luas sekitar 12 hektare ini masih banyak terdapat aneka flora dan fauna langka. Traveler bisa mendengar alunan kicauan  burung dan suara  primata jenis siamang yang saling sahut bersahutan.

Traveler juga bisa menjelajahi permukaan danau dengan menggunakan rakit bambu sembari menyaksikan alam yang eksotis. Di samping airnya yang berwarna hijau di tepian danau, traveler dapat menyaksikan pemandangan bebatuan berwarna-warni yang berada di dasar danau dari permukaan.

"Konon, Danau Lingkat ini dikeramatkan oleh warga. Pengunjung dilarang mengarungi danau dengan perahu, hanya boleh dengan rakit. Namun, pesona danau seluas 12 hektar ini sungguh memikat. Airnya berwarna hijau pekat, dengan panorama indah dari pegunungan dan deretan pohon yang masih asri serta hutan tropis lebat," tulis Instagram @pesonaid_travel, Rabu (20/2/2019).

Kata Lingkat berasal dari kata Cingkat, dalam bahasa lokal berarti rantang. Berdasarkan cerita masyarakat setempat, dahulu kala ada seorang gadis dari Desa Selempaung, tetangga Desa Lempur, hilang ketika bermain perahu di danau. Orangtua sang gadis meminta pertolongan warga desa untuk mencari anak gadis mereka di danau.

Untuk menemukan anak gadis yang hilang itu, warga desa bersama-sama mencoba mengeringkan air danau dengan cara menimba air menggunakan rantang (cingkat). Namun usaha warga desa sia-sia, anak gadis itu tidak pernah ditemukan.

Akhirnya seorang warga desa mendapat bisikan gaib yang memberitahu bahwa gadis tersebut telah dibawa oleh makhluk halus penunggu danau. Sejak saat itu, warga desa bersumpah untuk tidak menggunakan perahu lagi di danau itu. Para tetua desa pun melarang warganya mengunjungi danau ini.

Baru pada 1980-an, danau ini kembali dikunjungi warga dan menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Kerinci. Meskipun sudah kembali dikunjungi warga dan wisatawan, larangan penggunaan perahu masih tetap berlaku. Warga setempat hanya menggunakan rakit bambu untuk mengarungi danau ini. Jika ingin berkunjung ke danau ini, ada beberapa aturan tak tertulis yang sebaiknya dipatuhi para pengunjung. Di antaranya adalah tidak boleh melamun, berbuat asusila, dan takabur.

Di akhir pekan maupun hari libur, banyak sekali wisatawan lokal yang berkunjung ke Danau Lingkat. Untuk menuju ke Danau Lingkat, traveler harus menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraan, baik motor maupum mobil dari Sesa Lempur. Perjalanan dari Desa Lumpur hanya membutuhkan waktu sekitar seperempat jam. Namun, jika melakukan perjalanan dari Kota Sungai Penuh bisa menempuh satu jam perjalanan.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut