Dukung Pariwisata Bali, Pelaku Kreatif Beralih ke Digitalisasi Dongkrak Kunjungan Wisatawan
JAKARTA, iNews.id - Usai pandemi Covid-19, pariwisata Bali secara perlahan mengalami kebangkitan. Industri perhotelan mulai dipenuhi wisatawan.
Untuk bersaing di kancah global, pelaku kreatif harus melakukan digitalisasi. Adapun tujuannya untuk memperluas pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, dia mendorong pelaku usaha dan UMKM go global, salah satunya dengan digitalisasi. "Pelaku ekonomi kreatif dapat memberikan dampak yang luas terhadap kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru," ujar Sandiaga Uno melalui keterangannya belum lama ini.
Selain itu, Sandiaga juga mendorong digitalisasi transaksi pada sektor parekraf termasuk sistem pembayaran tiket akomodasi pariwisata, manajemen parkir, dan pasar perdagangan. Upaya itu diharapkan mampu membentuk ekosistem tatanan ekonomi baru sektor parekraf yang adil dan berkelanjutan sehingga mempercepat kebangkitan ekonomi.
Dalam mendukung pertumbuhan industri perhotelan dan pariwisata Bali, Faspay, salah satu penyedia layanan gerbang pembayaran (payment gateway), menggelar Faspay Power Lunch. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali bertajuk “Looking Ahead: The Revolution of Hotel Payments for A Better Guest Experience”.
Dalam momen talkshow, para pembicara menyampaikan pentingnya pemanfaatan sistem pembayaran online untuk mempertahankan loyalitas, meningkatkan pengalaman para wisatawan, serta mendukung pertumbuhan industri pariwisata Bali pasca-pandemi Covid-19.
Perlu diketahui, saat ini, Faspay menyediakan beragam solusi pembayaran online, termasuk metode invoicing online serta layanan integrasi pembayaran via API yang dapat memproses lebih dari 50 channel pembayaran.
“Tahun ini terdapat beberapa strategic business partner yang telah bekerja sama dengan IHGMA DPD Bali, salah satunya dari industri payment gateway yaitu Faspay. Sinergi antara Faspay dan IHGMA menjadi penting untuk industri pariwisata karena keduanya memiliki satu kepentingan yang sama yaitu meningkatkan standar pariwisata menjadi lebih digital dan maju, lebih efisien,” kata Komang Artana, Ketua Harian I IHGMA DPD Bali.
Perhelatan yang diadakan pada Jumat 1 September 2023 ini bertempat di Ayodya Resort Bali, Nusa Dua. Adapun tujuannya untuk mendorong digitalisasi pada sistem pembayaran yang dapat diadaptasi para pelaku industri pariwisata Bali.
Pada kesempatan yang sama, Eddy Tju, CEO Faspay mengatakan, selama 20 tahun Faspay mendampingi pelaku industri pariwisata nasional. Tidak hanya sebagai mitra gerbang pembayaran online tapi juga memberikan pengalaman berkesan (service excellence) bagi para tamu. "Melalui beberapa inovasi, kami berharap para pelaku industri pariwisata, khususnya di Bali, dapat mengembangkan potensi pertumbuhan transaksi hingga menjangkau lebih banyak wisatawan baik lokal maupun internasional pasca-pandemi,” ujar Eddy Tju.
Pada kesempatan ini, juga diluncurkan Faspay Billing 2.0 sebagai pengembangan terbaru dari versi sebelumnya yang memudahkan pebisnis untuk mengirimkan online invoicing serta payment link serta menerima pembayaran dari tamu dengan aman dan mudah. Beberapa fitur terbaru layanan Faspay Billing 2.0 memampukan pebisnis untuk mengirimkan proforma invoice, membuat dan mengirimkan e-faktur, fitur pembuatan QR Code yang dapat memudahkan pemesanan produk hingga pembayaran online yang disebut dengan QR Business Profile, dan masih banyak pembaharuan lainnya.
Layanan Faspay tidak hanya ditujukan untuk pelaku bisnis sektor hotel, tetapi juga dapat diadaptasi oleh pebisnis tour & travel, restaurant, maupun cafe. Hingga kini, Faspay telah dipercaya oleh lebih dari 5.000 korporasi dari beragam industri termasuk pelaku industri pariwisata, seperti Ayodya Resort Bali, Conrad, Karma Group, The Mulia Bali, dan lainnya.
Editor: Vien Dimyati