Eksplorasi Alam di Taman Wisata Mangrove, Peduli Lingkungan dengan Makan Sehat

JAKARTA, iNews.id - Hutan Mangrove memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Selain kerap dijadikan kawasan wisata, hutan mangrove juga memiliki manfaat sebagai ekosistem hutan yang hidup di pesisir pantai.

Ya, salah satu mangrove yang terjaga kelestariannya hingga kini yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta Utara. Hutan mangrove ini berfungsi sebagai ruang hijau di Jakarta untuk mengatasi polusi.

Baca Juga

Terungkap, Ternyata Papua Miliki Tempat Wisata yang Tak Kalah Indah dari Raja Ampat 

Chief Operating Officer dari Seasoldier, Dinni Septianingrum mengatakan, mangrove memiliki daya serap karbon yang tinggi. Setiap satu hektare mangrove mampu menyerap 52,85 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

"Kami akan memastikan proses pembibitan hingga perawatan mangrove ini akan berjalan dengan baik sehingga dapat bertahan hidup," ujar Dinni, melalui keterangannya belum lama ini.

Baca Juga

5 Tempat Wisata Sukabumi dengan Pemandangan Paling Indah, Dijamin Bikin Betah

Dinni menambahkan, selain berfungsi sebagai penjaga garis pantai alami dan penyerap karbon, hutan mangrove juga menjadi habitat untuk beragam flora dan fauna. Jika dikelola dan diberdayakan dengan baik, hutan mangrove juga bisa menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat misalnya dengan program ekowisata. 

"Sayangnya, Indonesia kehilangan hutan mangrove secara signifikan setiap tahun dan sehingga dapat berdampak pada kerusakan ekosistem yang memengaruhi perubahan iklim di Indonesia dan dunia," kata dia.

Baca Juga

10 Tempat Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon, Nomor 3 Bisa Lihat Hewan Langka

Seiring dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia yang jatuh setiap 26 Juli, SaladStop! sebagai restoran makanan sehat di Indonesia, mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan melalui kampanye #SaladStopCares.

Baca Juga

10 Tempat Wisata di Pulau Komodo, Nomor 4 Punya Pemandangan yang Unik

Kampanye ini diimplementasikan lewat rangkaian acara diskusi tentang iklim, penanaman pohon mangrove, serta membersihkan dan eksplorasi alam di Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta Utara sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan menambah area hutan mangrove di Indonesia.

Marketing Manager dari SaladStop! Indonesia, Salomo Jacob mengatakan, kampanye ini dilakukan dengan memberi kesempatan pada konsumen untuk ikut dalam menanam mangrove melalui pembelian satu menu hail caesar salad atau hail caesar wrap pada periode 31 Juli hingga 31 Agustus 2022 di semua gerai SaladStop! di Indonesia. Setiap pembelian tersebut akan dinilai sebagai donasi sebesar Rp5.000 yang akan digunakan untuk konservasi mangrove.

Perlu diketahui, hutan mangrove merupakan pembatas untuk menjaga garis pantai dari erosi yang dalam kondisi serius bisa menjadi bencana alam. Indonesia memiliki sekitar 3,5 juta hektare hutan mangrove atau sekitar 23 persen dari total dunia dengan 92 spesies bakau yang menjadikan hutan mangrove di Indonesia menjadi yang paling beragam.

Salomo Jacob menambahkan, kampanye ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan alam. Khususnya di kota Jakarta yang minim area terbuka hijau dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi, dan mulai mengalami erosi dan abrasi garis pantai. 

"Kami berkomitmen melakukan kampanye berkelanjutan dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem dan rantai makanan. Kali ini, kami bekerja sama dengan komunitas lokal Seasoldier dan juga Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove Angke untuk melakukan penanaman mangrove," kata dia.

Jacob menjelaskan, sebagai brand yang dekat dengan alam, SaladStop! selalu menggunakan bahan-bahan terbaik seperti sayuran organik dan hidroponik yang diproses dalam waktu kurang dari 72 jam sejak dipanen dari petani sampai disajikan kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kesegaran tiap bahan yang digunakan. 

"Misinya untuk menyebarkan pola makan yang sehat, menu kami juga dibuat dengan cermat untuk membantu keseimbangan nutrisi yang sempurna sehingga konsumen bisa mendapatkan jumlah kalori, makronutrien, dan mikronutrien yang tepat," kata Jacob.

Editor: Vien Dimyati