Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aming Murka Raja Ampat Rusak gegara Tambang Nikel: Membawa Kiamat! 
Advertisement . Scroll to see content

Enam Hari Jelajah Tanah Sumba Sambil Eksplor Budaya Megalitik Dunia

Selasa, 07 November 2017 - 14:56:00 WIB
Enam Hari Jelajah Tanah Sumba Sambil Eksplor Budaya Megalitik Dunia
Jelajah Pulau Sumba (Foto: )
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Berbicara tentang keindahan ujung timur Indonesia, tidak pernah ada habisnya. Budaya, pantai, alam, hingga adat istiadatnya selalu menarik untuk dijelajahi. Salah satu daerah yang wajib dijelajahi adalah pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Selain terkenal dengan budaya megalitiknya, alam yang ada di pulau Sumba menarik untuk di eksplor. Lantas, seperti apa keindahan alam dan budaya di tanah Sumba?

Bagi Anda yang memiliki jiwa petualang, sangat tepat jika pada 14-19 November 2017, berkunjung ke pulau Sumba. Melalui Way2East, pulau Sumba akan melakukan event Indonesia Adventure Festival (IAF) dengan tema ‘Jelajah Tanahumba 2017’.

Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengatakan, Sumba yang terdiri dari empat kabupaten memiliki ciri khas daerahnya masing-masing.  Misalnya, Sumba Tengah dikenal dengan ritual  adat ‘Purung Ta Kadonga Ratu’ yang secara harfiah berarti ‘Turun ke Lembah Imam’. Ritual ini bertujuan meminta berkat  hujan dari leluhur, agar tanaman padi mereka tidak kering dan menderita kelaparan.

“Ritual ini sudah dilakukan turun-temurun. Wisatawan yang ingin menyaksikan ritual ini, harus berkunjung di akhir bulan Juli. Wisatawan akan kami ajak untuk hidup layaknya orang Sumba,” kata Gidion Mbiliyora.

Sementara itu, kerajinan tenun ikat menjadi daya tarik unggulan di Kabupaten Sumba Timur. Kain tenun ikat dari daerah ini, biasanya digunakan untuk pakaian adat saat upacara dan pemberian cenderamata.

Kain tenun ikat, kata Gidion Mbiliyora, memiliki motif yang merepresentasikan nilai-nilai atau keyakinan masyarakat Sumba Timur. Kain ini memiliki nilai seni yang tinggi karena diproduksi secara manual dengan pewarna alam dan alat tradisional. Membuatnya pun membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.

Begitu pula Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, memiliki tradisi pasola yang merupakan ritual pengucapan syukur. Tradisi ini berupa permainan ketangkasan dan permainan dua kelompok yang berlawanan. Mereka akan saling melempar lembing kayu dari atas kuda yang sedang dipacu.

“Ritual pasola diselenggarakan oleh penduduk Sumba yang masih menganut kepercayaan asli, yaitu Marapu. Tujuannya adalah merayakan datangnya musim panen. Pasola digelar sekali dalam setahun pada Februari dan Maret. Ini menjadi ritual sakral dan menjadi daya tarik wisatawan,” kata Wakil Bupati Sumba Barat Marthen Ngailu Toni, SP.

Adi Gerimu pendiri Way2East menjelaskan, para peserta IAF ‘Jelajah Tanahumba 2017’ akan belajar menjadi orang Sumba selama enam hari. “Mereka  akan menginap di rumah-rumah adat, berkemah di padang sabana, berkuda, dan eksplor air terjun. Ini menjadi satu kemasan wisata yang lengkap,”  kata Adi.

Menurutnya, bila ingin melihat budaya megalitik di dunia, datanglah ke Pulau Sumba yang hingga kini masih dipelihara dan dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.

Sementara itu, Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Putu Ngurah mengapresiasi penyelenggaraan event Indonesia Adventure Festival yang telah memasuki tahun kempat  dan memberikan dampak positif terhadap penguatan unsur 3 A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas).

“Event ini menjadi sarana promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, serta  memberikan dampak langsung terhadap kemajuan pariwisata Pulau Sumba yang mengandalkan potensi budaya (culture), alam  (nature), dan buatan (manmade),” pungkas Putu.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut